Pentagon Deklarasikan "Dunia Maya" Sebagai Wilayah Perang

Pentagon akhirnya merilis rencana pengamanan jaringan internetnya pada Kamis (14/7), sebuah rencana yang sudah lama dijanjikan oleh markas besar pertahanan AS itu.

Dalam rencana pengamanan itu, Pentagon menyatakan bahwa dunia maya atau internet merupakan salah satu wilayah perang mereka. Namun, Pentagon tidak secara khusus menjelaskan bahwa militer AS akan menggunakan jaringan internet untuk melakukan serangan ofensif.

Dalam perencanaan awal, Pentagon menyarankan peningkatkan kemampuan untuk menggagalkan serangan dari negara atau kelompok lain, dengan cara membentuk gugus tugas pengaman cyber dan bekerja sama dengan sektor-sektor swasta.

"Seperti perusahaan-perusahaan dan pemerintahan federal, militer juga bergantung pada fungsi internet," demikian pernyataan Departemen Pertahanan AS ketika itu. Militer AS memanfaatkan jaringan internet untuk hampir semua keperluan, mulai dari melakukan operasi militer dan berbagi data intelelijen di linkungan dalam kemiliteran.

Disebutkan pula bahwa jaringan internet Departemen Pertahanan dan negara AS pada umumnya, masih sangat rentan. Ketergantungan AS pada internet masih belum diimbangi dengan kemampuan yang mapan untuk menjaga keamanan jaringan

"Negara lain sedang berusaha mengekspolitasi jaringan internet Pentagon, baik yang rahasia maupun tidak rahasia. Beberapa lembaga intelijen negara lain sudah memiliki kemampuan untuk menggangu elemen infrastruktur Pentagon. Lebih dari itu, makin banyak individu yang mengancam akan menyusup dan mengganggu jaringan serta sistem internet Departemen Pertahanan AS,’ demikian bagian dari isi perencanaan keamanan jaringan internet Pentagon.

Strategi pengamanan jaringan internet yang akan dilakukan Pentagon, difokuskan pada tiga hal; pencurian atau eksploitasi data, upaya untuk menolak atau mengganggu akses ke jaringan militer AS, dan semua upaya untuk menghancurkan atau menurunkan kecepatan jaringan atau sistem koneksi.

Pentagon juga mengumumkan sebuah program percontohan baru dengan kalangan industri, yang tujuannya untuk mendorong perusahaan-perusahaan agar dengan sukarela berbagai informasi tentang kegiatan di dunia maya yang mencurigakan dan melanggar hukum. (kw/CM)