Partai Anti Imigran dan Islam Menang di Belanda

Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende mengundurkan diri Rabu kemarin, sesudah pemimpin Partai Aliansi Kristen Demokratik, berdasarkan eksit poll kehilangan 20 kursi dari 41 kursi di parlemen.

Eksit poll menunjukkan kelompok ‘kanan-tengah’ Partai Liberal dan ‘kiri-tengah’ Partai Buruh diperkirakan akan mendapatkan 31 kursi. Tentu, yang suaranya mengalami kenaikan luar biasa, kelompok sayap kanan yang sangat anti imigran dan Islam, Partai Kemerdekaan, yang sangat kontroversi, yang mula-mula hanya mendaptkan 9 kursi, diperkirakan akan menjadi 23 kursi. Ini benar-benar akan menjadi bencana bagi umat Islam di Belanda. Partai Kemerdekaan yang dipimpin Geert Wilders ini, ternyata mendapatkan dukungan luas, dan mengkampanyekan anti imigran dan Islam.

Dengan dukungan yang besar dari rakyat Belanda, Partai Kemerdekaan yang dipimpin Geert Wilders akan mempunyai posisi sebagai penentu dalam pembentukan koalisi. Diperkirakan Partai Liberal, yang dipimpin Mark Rutte, kemungkinan akan memimpin koalisi. Rutte yang dalam kampanyenya akan menurunkan pajak, secara dramatik akan memotong anggaran militer. Ini tujuan untuk menjadikan surplus anggaran yang ada, selama ini menghadapi defisit.

Former Amsterdam Mayor Job Cohen’s Labor Party was the other major contender in Wednesday’s election. As mayor, Cohen built a strong reputation for easing community tensions by extending friendship and showing tolerance to the city’s Muslims.

Jatuhnya Perdana Menteri Jan Balkenende, akibat tindakan Partai Buruh dari koalisi pemerintahan, karena menentang pengiriman pasukan di Afghanistan. Kemungkinan Rutte akan mengambil inisiatif untuk membentuk koalisi bersama dengan Partai Kemerdekaan yang dipimpin Wilders, yang dalam berbagai pernyataannya telah menyatakan ‘perang’ terhadap Islamisasi di Nederlands.

"Saya percaya, kami akan menghentikan menghentikan imgran dari negeri-negeri muslim", ucap Wilders. "Persoalan bukan mereka itu buruk, tetapi mereka membawa nilai-nilai baru yang sangat berbeda dengan kami", tambahnya. Wilders sendiri telah membuat heboh dengan film "Fitna", yang menimbulkan gelombang protes di Belanda. (m/cnn)