Pertama Dalam Sejarah, Raja Saudi Lontarkan Ide Dialog Islam-Kristen-Yahudi

Sebuah ajakan yang pertama kali dilontarkan oleh Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz. Ia menyampaikan ide soal menggelar dialog tiga agama, Islam, Kristen dan Yahudi dalam sebuah seminar di Riyadh yang bertema tentang peradaban.

Ia mengatakan, “Saya ingin menyampaikan kepada Anda langkah yang saya harapkan bisa mendapat dukungan. Sejak dua tahun lalu saya berpikir bahwa kemanusiaan saat ini sedang mengalami krisis. Krisis pemikiran dan moral.”

Selanjutnya, “Saya sampaikan pemikiran saya dari para ulama kita di Saudi, untuk memberi izin dan alhamdulillah mereka menyetujuinya, yakni saya meminta agar semua agama samawi berkumpul dengan saudara-saudaranya dengan keyakinan dan keikhlasan, karena kita semuanya menyembah pada satu Tuhan.”

Raja Saudi Arabia lalu mengatakan, ”Saya berencana untuk menggelar sejumlah konferensi dan bukan satu konferensi saja, dengan saudara-saudara kita di seluruh agama samawi yang memegang kitab Taurat dan Injil, lalu kita menyepakati sesuatu untuk mendukung perlindungan kemanusiaan dari kerusakan sebagaimana yang dahulu pernah terjadi di antara pendukung agama-agama itu. Kita akan melindungi manusia dengan moral, dengan kejujuran dan ketulusan terhadap kemanusiaan.”

Menurut Raja Abdullah, keluarga dan kekeluargaan saat ini juga mengalami kerapuhan sementara di sisi lain arus atheisme juga mulai mewabah. “Ini tidak mungkin didiamkan oleh seluruh penganut agama langit, tidak dibenarkan oleh Al-Quran oleh Injil dan oleh Taurat, ” ujarnya.

“Karena itulah saya telah mengunjungi Vatikan, dan saya telah bertemu dengan Paus dan berterima kasih padanya karena sambutan yang tak mungkin saya lupakan, sambutan antara manusia dengan manusia. Saya sungguh telah menyampaikan ide itu yang berorientasi pada Rabb yang Maha Agung, yang diperintahkan pula dalam agama langit baik dari Taurat, Injil maupun Al-Quran, " sambung Raja Abdullah.

Ia menambahkan, “Saya berharap kepada Allah swt agar menolong kita semua dalam semua agama ini bersatu dalam satu kesepakatan yang diperintahkan-Nya.” (na-str/albwb)