Pertama Kali di Perancis : Iklan Makanan Halal Tampil di TV

Untuk pertama kalinya, makanan halal beriklan di saluran televisi swasta yang paling banyak ditonton di Perancis, hal ini membuktikan semakin kuatnya daya beli umat Islam di negeri ini.

"Meskipun orang-orang berpuasa pada siang hari, umat Islam cenderung untuk makan lebih banyak  – dan lebih baik – ketika mereka bisa makan selama bulan Ramadhan ini, yang mana secara tradisional merupakan periode puncak kegiatan konsumen," kata Abbas Bendali, Direktur Conseil Solis seorang konsultasi pemasaran etnis di Paris, mengatakan kepada majalah Time pada Rabu kemarin (2/9).

Pemilik Panzani, yang berbasis di Lyon dengan merek dagang "Zakia Halal" telah menggelontorkan 430.000 Dollar untuk mempromosikan makanan Halal kepasaran secara massif lewat saluran televisi swasta terbesar di Perancis.

Dalam iklan tersebut ditampilkan sepasang anak muda Muslim yang sedang berbelanja di sebuah supermarket yang sedang mempromosikan daging halal, termasuk lasagna, ravioli, paela, daging sapi, bourguignon dan kue pai dari daging domba.

Promosi iklan ini di mulai sejak tanggal 17 Agustus lalu, beberapa hari sebelum masuknya bulan suci Ramadhan.

"Zakia memilih waktu yang tepat karena masyarakat cenderung melihat tersebu waktu di bulan Ramadhan sangat singkat, dan akan menggunakan waktu t untuk mempersiapkan sajian makanan dengan makanan segar untuk dimakan," catat Bendala.

Jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan oleh badan Ifop mengatakan 70 persen dari umat Islam di Perancis yang diperkirakan berjumlah 7 juta akan melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan tahun ini.

Sambutan yang baik

Tanpa diduga, promosi makanan halal yang pertama kali di saluran televisi Perancis tersebut mendapat sambutan yang positif, termasuk dari media, dan dapat meredakan beberapa ketegangan yang tumbuh di negara sekuler Perancis yang memiliki umat Islam minoritas terbesar di Eropa.

"Begitu banyak hal-hal negatif yang disematkan kepada umat Islam akhir-akhir ini, namun ada kepuasan batin bahwa iklan produk makanan Halal dapat disambut secara positif oleh masyatakat," kata Bendali.

Umat Islam menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir terkait kontroversi penggunaan burqa, pakaian longgar yang menutupi tubuh dari kepala hingga ujung kaki. Dan bulan lalu seorang muslimah di tolak di kolam renang umum karena mengenakan Burqini.

Namun reaksi terhadap produk makanan Halal Zakia dipandang sebagai permulaan baru dan melegakan bagi umat Islam Perancis.

"Setelah bertahun-tahun umat Islam dipaksa untuk berintegrasi ke dalam budaya dan masyarakat Perancis, namun sekarang umat Islam Perancis mengartikan reaksi terhadap iklan makanan Halal ini sebagai tanda bahwa integrasi akhirnya mungkin akan bekerja di kedua arah," kata Bendali.

"Tampaknya Perancis mulai menganggap sesuatu seperti makanan halal sebagai bagian dari percampuran baru dalam budaya masyarakat Perancis.(fq/iol)