Polisi Mesir Tangkap Kembali 5 Pimpinan Ikhwan

Sumber-sumber keamanan Mesir melaporkan bahwa polisi pada waktu subuh ahad kemarin telah melakukan penangkapan terhadap lima pemimpin Ikhwanul Muslimin di gubernuran wilayah Alexandria.

Menurut sumber kepolisian, penangkapan para petinggi ikhwan tersebut berdasarkan adanya tuntutan dari dari pihak keamanan negara yang menuduh mereka telah memiliki dan menyebarkan buku-buku serta selebaran yang berisi ide-ide Ikhwan dan menyerukan untuk menggulingkan rezim berkuasa – sebuah tuduhan yang biasa dilakukan oleh aparat keamanan Mesir sewaktu menangkap para anggota Ikhwan maupun kelompok-kelompok Islam lainnya.

Namun Ikhwan sendiri mengatakan, mereka ditangkap salah satu alasannya karena ikut takziah dalam acara pemakaman tokoh terkemuka Ikhwan – Syaikh Mahmud Syukri.

Pengacara para pemimpin Ikhwan wilayah Alexandria – yang bernama Khalaf Bayumi menyatakan bahwa, klien mereka terkejut sewaktu subuh pasukan keamanan Mesir merazia rumah-rumah mereka dan membongkar serta menyita buku-buku dan komputer milik mereka sebelum akhirnya membawa mereka ke tempat yang tidak diketahui.

Bayumi mengatakan kepada Al-Jazeera Net: "Daftar petinggi ikhwan yang ditangkap termasuk Ismail Muasiri, Muhammad Ahmad Al-Masri, Hamamah Ramadhan, Mujad Mujahid, Labib Faruq dan ada satu orang lain yang tidak diketahui namanya."

Pengacara Ikhwan tersebut meramalkan akan adanya eskalasi kampanye penangkapan di masa mendatang, khususnya di wilayah akar rumput, dimana masyarakat di bawah menentang adanya pembangunan tembok pemisah yang dibuat oleh pemerintah Mesir.

Khalaf al-Bayoumi mengatakan: "Penahanan akan berlanjut dalam serangkaian strategi yang diterapkan oleh rezim yang berkuasa terhadap Ikhwan – sebagai bagian untuk melemahkan dan meminggirkan peran Ikhwan dalam kehidupan politik."

Patut dicatat bahwa Ikhwanul Muslimin adalah kekuatan oposisi terbesar di Mesir, ikhwan masuk ke parlemen lewat perwakilan independen dan mereka telah mencapai kemenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemilihan legislatif pada tahun 2005 setelah memenangkan 20% dari kursi di parlemen.(fq/imo)