Prancis Khawatir Mali Utara Menjadi Basis Kekuatan Islam Untuk Serang Barat

Menteri Luar Ngeri Prancis, Laurent Fabius menegaskan bahwa Aljazair mengizinkan Pesawat prancis melewati wilaya udaranya dalam perjalanan untuk menyerang kelompok Islam di Mali.

 

Fabius mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Aljazair mengizinkan terbang diatas wilayahnya tanpa syarat.”

 

Disisi lain, sumber-sumber keamanan mengumumkan bahwa lebih dari 60 gerilyawan tewas di kota Gao di Mali Utara, sementara itu militan islam mengancam akan menyerang balik Prancis. Sebagaimana kata seorang pemimpin gerakan “At-Tauhid”, abu elm,” Prancis telah menyerang Islam dan kami pun akan menyerang Prancis secara mendalam,” seperti di lansir kantor beroita AFP.

 

Seorang juru bicara misi Prancis untuk PBB, Priok Bonn, mengatakan “Dewan Keamanan akan bertemu pada senin sore atas permintaan Prancis untuk membahas situasi di Mali.”

 

Ia menambahkan, “ini adalah langkah Prancis untuk memberikan Informasi kepada Dewan Keamanan dan pertukaran pandangan antara anggota dewan dan Sekretariat perserikatan bangsa-bangsa.”

 

Paris mengirim lebih banyak pasukan ke ibukota, Bamako, sambil menunggu kedatangan pasukan Afrika Barat (ECOWAS) untuk mengusir al-Qaeda dari utara negara tersebut.

 

Dan Prancis bertekad untuk mengakhiri kekuasan Islam di bagian Utara Mali. Mereka khawatir hal tersebut dapat menjadi Basis kekuatan Islam untuk menyerang Barat dan sebagai basis yang menghubungkan antara al-Qaeda di Yaman, Somalia, dan Afrika Utara. (hr)