Presiden Afghanistan Bahas "Sorban Bom Bunuh Diri" dengan Para Ulama

Presiden Afghanistan Hamid Karzai meminta para pemuka agama di negeri itu untuk membujuk kelompok militan agar tidak mengenakan sorban untuk menyembunyikan bom bunuh diri. Karzai khawatir cara itu akan menjadi trend dan ingin mencegah penggunaan taktik semacam itu agar tidak makin meluas.

Presiden Afghanistan menyampaikan himbauan ini menyusul dua aksi serangan bom bunuh diri yang terjadi pada bulan Juli kemarin. Pelakunya menyembunyikan bom yang akan diledakkan di dalam sorban yang dikenakannya.

Karzai lalu berinisiatif untuk mengadakan pertemuan dengan dewan ulama dari seluruh Afghanistan–dewan yang cukup berpengaruh di Afghanistan dalam mengeluarkan peraturan-peraturan berkaitan dengan keagamaan–untuk membahas masalah sorban ini.

"Dari sisi pandang kami, kelompok militan telah menyalahgunakan nilai-nilai Islam dan ingin menampilkan citra Islam yang buruk pada dunia," kata Juru Bicara Presiden Afghanistan, Siyamak Herawi.

Menurut Herawi, dalam pertemuan itu, Karzai meminta para ulama melakukan kampanye untuk meyakinkan kelompok militan agar tidak mengenakan sorban dan atribut keagamaan lainnya saat melakukan serangan bom bunuh diri, tidak menjadikan masjid sebagai target serangan mereka dan mengkampanyekan bahwa bom bunuh diri adalah tindakan yang tidak islami.

Namun para ulama mempertanyakan bagaimana bisa kampanye soal sorban itu dilakukan tanpa menimbulkan ketersinggungan soal agama. Bahkan juru bicara Taliban mengatakan bahwa kelompok mereka tidak pernah menyembunyikan bom di dalam sorban.

Sekarang ini, aparat keamanan Afghanistan yang menjaga gedung-gedung pemerintahan akan memeriksa sorban para pengunjung laki-laki yang akan masuk ke gedung. (kw/JW/YN)