Presiden Iran: Israel Musuh Kemanusiaan

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyebut Israel dan sekutu-sekutunya sebagai musuh bangsa-bangsa Muslim dan musuh bagi umat manusia.

"Mereka yang mendukung rejim Zionis, akan menderita kerugian. Rejim Zionis juga berusaha untuk menumbuhkan benih-benih pertentangan antara Muslim Sunni dan Muslim Syiah, " tukas Ahmadinejad pada para wartawan sebelum meninggalkan Senegal setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Lebih lanjut Presiden Iran mengatakan, tindakan rejim Zionis Israel membunuh kaum perempuan dan anak-anak di Palestina sesungguhnya menunjukkan kelemahan dan kegagalan Israel dan sekutu-sekutunya. "Rejim Zionis tidak akan berani membantai rakyat Palestina seandainya Iran dan Mesir meningkatkan hubungan kedua negara, " tambah Ahmadinejad.

Menurutnya, musyawarah-lah yang bisa memecahkan berbagai problem global. Mereka yang menggunakan senjata, tentara dan kapal-kapal perang dalam menyelesaikan masalah, akan menemui kegagalan.

Boikot Israel di Paris Book Fair

Sementara itu, negara-negara Arab dan Muslim menyatakan memboikot Paris International Book Fair karena keikutsertaan Israel sebagai undangan kehormatan di acara yang dibuka hari ini, Jumat (14/3). Negara-negara Arab dan Muslim memutuskan boikot event itu sebagai protes atas serangan brutal rejim Zionis Israek ke Jalur Ghaza beberapa hari yang lalu.

Al-Mutawakel Taha dari organisasi Persatuan Penulis Palestina menyayangkan Prancis yang mengundang Israel sebagai tamu kehormatan dalam acara tersebut. Prancis, menurut Taha, sebagai negara tempat revolusi pernah terjadi dan negara yang menghormati hak asasi manusia, tidak patut mengundang sebuah negara penjajah yang rasis dalam acara festival buku internasional itu. Apalagi lembaga literatur terbesar di Paris, Salon du Livre sampai memberikan penghargaan "Pavilion of Honour" pada 39 penulis Israel dalam event itu.

Akhirnya, negara-negara Arab dan Muslim seperti Mesir, Tunisia, Aljazair, Maroko, Lebanon, Arab Saudi, Iran dan Yaman membatalkan keikutsertaan mereka dalam Paris International Book Fair tersebut. Negara-negara itu menyatakan, Israel tidak pantas menerima penghargaan pada saat dunia mengecam Israel karena agresi kejam yang dilakukan rejim Zionis itu terhadap rakyat Palestina. Mereka juga marah, acara festival buku Paris itu ternyata sekaligus untuk memperingati 60 tahun berdirinya negara Israel di atas puing-puing dan penderitaan bangsa Palestina.

Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO) juga menyerukan 50 negara anggotanya untuk tidak ikut serta Paris International Book Fair dan menolak penghargaan terhadap Israel yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan di Palestina.

Cendikiawan Muslim Tariq Ramadan juga mendukung aksi boikot itu. Ia menilai tidak pantas memperingati bedirinya negara Israel sementara Israel tidak menunjukkan rasa hormatnya pada bangsa Palestina. "Memilih Israel sebagai tamu kehormatan pada saat rakyat Palestina di Jalur Ghaza sekarat, merupakan tindakan yang blunder dan tidak bijaksana, " tulis Ramadan di Le Monde. (ln/presstv/iol)