Presiden Suriah: Damai Dengan Israel? Sulit Dibayangkan!

Presiden Suriah, Bashar al Assad mengatakan kepada utusan damai asal Prancis bahwa perjanjian damai antara Suriah dan pemerintah Israel sekarang adalah sesuatu yang sulit untuk dibayangkan. Hal itu dikatakannya pada Senin (13/9) lalu.

Assad mengatakan bahwa Suriah berharap untuk melihat kemajuan dalam kesepakatan dengan Israel, tetapi "kebijakan Israel membuat semuanya menjadi sulit untuk dibayangkan."

Assad berbicara kepada Claude Cousseran, utusan presiden Prancis yang terus mencoba memediasi perdamaian antara Suriah dan Israel.

Bahkan menurut Assad, Turki, tetangga utara Suriah, harus ambil bagian jika pembicaraan damai antara Suriah dan Israel berlanjut.

Bulan Mei lalu, hubungan antara Israel dan Turki memburuk ketika tentara Israel membunuh sembilan orang Turki di kapal pembebasan Mavi Marmara yang bertolak ke Gaza.

"Presiden Assad menegaskan bahwa Suriah mencari perdamaian yang adil dan komprehensif dan pentingnya koordinasi dengan Turki dalam hal ini," kata kantor berita resmi.

Suriah menganggap Prancis sebagai penyeimbang seperti halnya Amerika Serikat untuk Israel yang juga berusaha terus membujuk pembicaraan antara Suriah dan Israel.

Suriah mengatakan komitmen Israel untuk mundur dari seluruh Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel sejak tahun 1967, perlu dilakukan sebelum pembicaraan dengan Israel bisa melanjutkan. (sa/arabnews)