Presiden Uganda Minta Pasukan Internasional Serang Shabaab Lewat Udara

Presiden Uganda Yoweri Museveni pada hari Senin kemarin (11/7) meminta dukungan pasukan udara asing untuk membantu membasmi militan Islamis di Somalia, satu tahun setelah pemboman bunuh diri menewaskan 79 orang di ibukota negara tersebut.

Ledakan yang terjadi pada 11 Juli satu tahun lalu menghancurkan dua bar pada saat kerumunan orang menonton pertandingan final sepak bola Piala Dunia di televisi, dan serangan tersebut menandai serangan pertama di wilayah asing oleh sekutu al-Qaidah kelompok perlawanan Somalia al Shabaab.

Museveni kemudian membentuk pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika dalam upaya mencegah pemberontak menggulingkan pemerintah Somalia yang terganggu oleh maraknya korupsi.

"Masalah Somalia ini tampaknya menjadi proyek konservasi karena keterlibatan satu dimensi: hanya keterlibatan pasukan darat. Mengapa kita tidak menggunakan serangan udara? tanya Museveni.

Dia mengatakan dukungan internasional baik lewat udara dan laut untuk AMISOM sangat diperlukan untuk mengalahkan kelompok pejuang Islam dan untuk memerangi pembajakan di lepas pantai Somalia.

"Mengapa masyarakat internasional melestarikan hal ini? Kami siap untuk memecahkan masalah ini dengan tegas," kata Museveni.

Amerika Serikat sendiri telah melakukan serangan pesawat tak berawak di Somalia bulan lalu, menewaskan seorang anggota Al Shabaab dan melukai beberapa orang lainnya, menurut laporan media AS.(fq/reu)