Raja Maroko Umumkan Reformasi

Raja Maroko Muhammad VI telah mengumumkan bahwa ia akan meluncurkan "reformasi konstitusi yang komprehensif," setelah revolusi baru-baru ini melanda di negara-negara Afrika.

"Dengan meluncurkan pekerjaan reformasi konstitusional hari ini, kami memulai sebuah fase besar dalam proses konsolidasi model demokrasi dan pembangunan kami," dikutip kantor berita Associated Press atas pernyataan raja dalam pidato televisi pada hari Rabu kemarin (9/3).

Raja mengatakan komisi akan dibentuk untuk bekerja pada revisi konstitusi. Usulan baru akan diumumkan pada bulan Juni dan rancangan konstitusi akan dilakukan referendum, ia menambahkan.

Ini adalah pidato pertama raja sejak aksi protes dimulai di beberapa kota di negaranya. Demonstran menyerukan reformasi politik utama, keadilan sosial dan pembatasan kekuasaan raja.

Ribuan warga Maroko telah mengadakan demonstrasi damai di seluruh negeri pada tanggal 20 Februari, mendorong raja untuk memulai komitmennya untuk menjalankan realisasi reformasi struktural.

Setidaknya enam orang telah tewas dalam kerusuhan menyusul adanya demonstrasi.

Pidato Pengumuman revormasi hari Rabu ini datang pada saat dua penguasa Arab baru-baru ini telah digulingkan di Tunisia dan Mesir setelah bertahun-tahun mengabaikan tuntutan rakyat.

Sementara itu, rezim otoriter di Yaman, Bahrain, Yordania, Arab Saudi dan terutama di Libya telah ditantang oleh meningkatnya demonstrasi anti-pemerintah.

Abderrahmane Azzouzi, yang memimpin Federasi Tenaga Kerja Demokratik Maroko, telah mengatakan bahwa "Maroko tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi di sekitarnya."(fq/prtv)