Ratusan Ribu Warga Pakistan Mengungsi Dari Wilayah Taliban

Ratusan ribu  warga Pakistan di kawasan Swat terpaksa mengungsi menyusul ketegangan yang makin memburuk antara militan Taliban dan aparat keamanan Pakistan.

Taliban menolak meletakkan senjata, meski pemerintah Pakistan sudah mengabulkan tuntutan Taliban yaitu diberlakukannya hukum Islam di sejumlah wilayah yang menjadi basis Taliban di Provinsi North West Frontier (NWFP).

Laporan Al Jazeera menyebutkan, ribuan orang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak di kota Mingora, berdesak-desakan di atas truk menuju ke tempat pengungsian. Para pengungsi itu hanya membawa pakaian dan sedikit barang-barang berharga mereka.

Menteri sosial Pakistan sudah meminta lembaga-lembaga bantuan untuk memberikan bantuan akomodasi bagi warga Swat dan Buner yang ingin mengungsi. Pemerintah Pakistan sudah menyediakan tenda-tenda pengungsian di kota terdekat, kota Darbai.

Melihat situasi di Swat, dipekirakan 500.000 orang keluar dari daerah itu. Kamp-kamp pengungsian sudah kami sediakan buat mereka," kata Menteri Penerangan Provinsi NWFP, Mian Iftikhar Hussain.

Untuk memberi kesempatan pada warga yang ingin mengungsi, militer Pakistan mencabut sementara aturan jam malam yang diberlakukan untuk meredam aksi-aksi kekerasan militan Taliban.

Situasi di North West Frontier makin tak menentu akibat pertikaian antara militer pakistan dan militan Taliban yang tak jarang disertai pertempuran dan baku tembak. Menurut pejabat pemerintahan Swat, Khushal Khan, para militan masih berkeliaran dan memasang ranjau di jalan-jalan.

Menurut Khan, militan Taliban tidak segan-segan menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup yang makin menyulitkan posisi aparat keamanan. Militan Taliban, kini menguasai hampir 90 persen wilayah Swat, wilayah Pakistan yang dulu dikenal dengan keindahan alamnya dan menjadi tujuan wisata para turis yang ingin bermain ski.

Taliban menolak meletakkan senjata meski pemerintah Pakistan sudah memenuhi tuntutan mereka agar diberlakukan hukum syariah Islam di basis-basis Taliban, terutama di Swat dan Buner.

Taliban mengklaim mereka terpaksa tetap angkat senjata karena aparat militer Pakistan telah melanggar kesepakatan dengan melakukan sejumlah serangan dan mengerahkan banyak pasukan ke wilayah itu. (ln/aljz/iol)