Puluhan Warga Sipil Afghanistan Jadi Korban Kebrutalan Pasukan AS

Sekitar 100 warga sipil Afghanistan termasuk perempuan dan anak-anak tewas akibat serangan udara pasukan AS ke provinsi Farah, sebelah Barat Afghanistan. Militer AS mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya dan melakukan serangan mematikan ke provinsi itu dengan dalih memburu para militan Taliban. Tapi ternyata, misil-misil pasukan udara AS malah menghancurkan rumah-rumah warga sipil.

Tim Palang Merah Internasional (ICRC) langsung menuju lokasi serangan dan melakukan penyelidikan setelah menerima kontak dari warga setempat yang minta tolong. "Kami bisa memastikan bahwa korban adalah warga sipil. Diantara para korban terdapat perempuan dan anak-anak," kata Jessica Barry, juru bicara ICRC.

Salah satu korban tewas adalah seorang relawan Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan yang terbunuh bersama 13 anggota keluarganya yang lain.

Mayat-mayat korban dibawa oleh warga setempat dengan menggunakan truk ke kota untuk membuktikan bahwa korban serangan brutal pasukan AS adalah warga sipil tak berdosa. Gubernur Farah, Rohul Amin mengatakan, sedikitnya 30 jenazah dibawa dengan menggunakan truk ke kantornya dan kebanyakan adalah jenazah perempuan dan anak-anak.

Militer mengaku tidak tahu pasti berapa jumlah warga sipil yang menjadi korban serangan brutal mereka, namun juru bicara departemen luar negeri AS Robert Watson dalam pernyataannya di Washington mengatakan bahwa AS dan pemerintah Afghanistan akan menyelidiki insiden serangan itu.

"Kami mengumpulkan semua laporan semua insiden dan serius untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh," janji Watson.

Sementara itu, Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang sedang dalam kunjungannya ke AS menyatakan akan membahas masalah ini dengan Presiden Obama. Ia mengecam pasukan AS yang sudah berulangkali melakukan serangan terhadap warga sipil.

"Perang terhadap terorisme bisa sukses, hanya jika melakukannya dengan moralitas yang tinggi," tukas Karzai. (ln/aljz/iol)