Ratusan Yahudi Mendemo "Intel" Karena Beroperasi di Hari Sabbath

Ratusan Yahudi ultra-Ortodoks pada hari Sabtu kemarin (14/11) melakukan aksi unjuk rasa kepada perusahaan chip elektronik Intel yang baru beroperasi di Israel sebagai bentuk protes mereka karena pabrik tersebut tetap beroperasi pada hari yang dianggap suci bagi umat yahudi yaitu hari Sabbath.

Namun, jurubicara perusahaan mengatakan pabrik mereka beroperasi telah sesuai dengan hukum dan akan terus melakukannya.

Intel, produsen chip terbesar di dunia membuka pabrik baru di Yerusalem barat untuk pekerjaan instalasi sebelum peresmian resmi merka pada hari Minggu ini.

Para pengunjuk rasa mengatakan tindakan perusahaan yang tetap mengoperasikan pabrik mereka ini adalah penodaan terhadap hari Sabbath, yang berlangsung dari Jumat malam sampai Sabtu malam. Namun aksi mereka tersebut dibubarkan oleh polisi.

Sebelumnya kadang-kadang aksi unjuk rasa seperti itu tumpah ke jalan dan berakhir dengan aksi kekerasan dan selanjutnya pihak berwenang akan berusaha melakukan negoisasi kepada para demonstran dari kelompok yahudi ultra-ortodoks.

Juru bicara Intel – Koby Bahar – mengatakan bahwa telah terjadi pembicaraan dengan para pemimpin ultra-Ortodoks Yahudi di pabrik baru mereka, sebagai bagian dari persiapan pada tahap berikutnya.

Ia menjelaskan mereka akan terus bekerja seperti yang direncanakan.

"Intel telah beroperasi di Yerusalem selama 24 tahun dan Oleh karena itu pabrik ini tidak mewakili perubahan ke status quo," katanya. "Pabrik ini akan beroperasi Sesuai dengan kebutuhan bisnis dan hukum, termasuk pada hari Sabtu."

Intel Israel adalah salah satu perusahaan eksportir terbesar Israel, dengan nilai transaksi hampir 1,4 milyar dolar pada tahun 2008.

Intel juga mengoperasikan empat pusat penelitian dan pengembangan di Israel. pabrik baru mereka di Yerusalem barat akan mempekerjakan 150 orang.(fq/reu)