Reaksi Kasus Kartun Rasulullah SAW di Eropa, Antara Kemarahan dan Seruan Damai

Reaksi terhadap gambar kartun Rasulullah saw oleh media Jyllands-Posten terus bergulir. Hari Jum’at (3/2), yang dideklarasikan sebagai hari solidaritas internasional Islam membela kesucian Rasulullah saw oleh Forum Ulama Islam Dunia, direspon oleh kaum Muslimin di berbagai tempat., termasuk di negara-negara Barat. Di Denmark sendiri, khatib-khatib sholat Jum’at membicarakan tema yang sama. Hanya saja, di Denmark sejumlah khatib shalat Jum’at cenderung mengajak kaum Muslimin untuk memaksimalkan dialog antara minoritas Muslim Denmark dengan masyarakat Denmark.

Khatib terkenal di Denmark, Abdurrahman Abulben mengatakan, “25 juta jiwa kaum Muslimin di Eropa tidak akan meninggalkan Eropa dan Peradaban Eropa. Selamanya.” Menurut Abdurrahman, kasus gambar kartun yang menyakitkan kaum Muslimin dunia itu tetap harus disikapi secara proporsional dan logis. “Kita semua bertanggung jawab atas kondisi masyarakat ini. Di negeri ini kita memiliki keamanan, dan hingga sekarang kita masih diberikan pelayanan dan fasilitas di sini,” ujarnya. Namun demikian ia menjelaskan agar kaum Muslimin tetap memiliki komitmen agama dengan melakukan pembelaan terhadap kedudukan Nabi Muhammad saw di masyarakat demokratis, dengan tetap menjauhi aksi kekerasan untuk melakukannya. Ia menolak perilaku kekerasan apapun terhadap aksi kekerasan di Denmark atau di tempat lain. “Aksi kekerasan itu kontraproduktif,” katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan perbedaan sudut pandang yang terjadi antara kaum Muslimin dengan masyarakat Denmark. “Masing-masing kita percaya ada unsur suci yang harus dipelihara kesuciannya. Orang-orang Denmark mengatakan bahwa kebebasan berpendapat itu adalah sesuatu yang suci yang harus dijaga kesuciannya. Sedangkan kaum Muslimin memandang Nabi Muhammad adalah suci. Hendaknya kita duduk bersama dan berpikir bagaimana kita merumuskan kembali hal-hal yang harus disepakati secara prinsip, dan komitmen untuk mengatasi masalah ini.”

Di London, lebih dari 300 kaum Muslim turun ke jalan setelah shalat Jum’at. Mereka melakukan long march dari jantung London menuju kedutaan besar Denmark untuk menyatakan kemarahan mereka atas dimuatnya gambar yang menghina Rasulullah saw. Sejumlah demonstran antara lain membawa spanduk bertuliskan, “Eropa, 11 September akan Datang&rdquo.Mereka meneriakkan yel-yel, “Denmark, Kalian Akan Membayar Akibatnya”. Mereka juga membakar bendera Denmark di depan kedutaan besar Denmark.

Di Paris juga terjadi gelombang reaksi terhadap kartun yang menghina Rasulullah saw. Hanya saja, para jamaah shalat Jum’at di Paris mengatakan, para imam dan khatib Jum’at banyak yang mengangkat tema perdamaian antara minoritas Muslim di Eropa dengan masyarakat sekitarnya. Sementara itu, sejumlah mobil polisi tampak berhenti di sejumlah masjid untuk menjaga kemungkinan yang tak mereka inginkan. (na-str/iol)