Rezim Komunis Jatuh, Muslim Ceko Tumbuh Pesat

Jatuhnya rezim komunis di Cekoslovakia membawa perubahan besar bagi kehidupan komunitas Muslim di negeri itu. Selama dua dekade belakangan ini, semakin banyak warga non-Muslim Ceko yang beralih memeluk agama Islam. Tak heran jika masjid-masjid di Ceko selalu dipenuhi jamaah dan ramai dengan beragam aktivitas.

Menurut Vladimir Sanka, salah seorang pengurus masjid terbesar di ibukota Ceko, Praha, masjid dan aulanya selalu penuh sesak dengan jamaah setiap salat Jumat. Saking banyaknya jamaah, terkadang menggelar dua sesi salah Jumat agar semua jamaah bisa mengikuti salat Jumat dan khutbah.

"Sekitar 300 jamaah memadati masjid utama dan sedikitnya 200 jamaah memadati aula masjid. Pada hari-hari besar Islam, seperti Idul Adha, masjid raya Praha harus menyewa sebuah stadion olahraga untuk menampung sekitar 1.500 jamaah yang datang," kata Sanka.

Ia mengatakan, jumlah komunitas Muslim di Cekoslovakia memang terus meningkat setiap tahunnya. Di masjid Praha, ujar Sanka, hampir setiap minggu ada yang masuk Islam. Data terakhir menyebutkan, jumlah warga Muslim di Cekoslovakia mencapai 20.000 orang, termasuk 400 orang mualaf.

Masjid pertama di Cekoslovakia dibangun di Brno pada tahun 1998, disusul pembangunan masjid di Praha setahun kemudian. Bertambahnya jumlah warga Muslim di negara itu, menuntut pembangunan masjid-masjid baru terutama di kota-kota kecil. Tapi upaya pembangunan masjid baru menghadapi kendala karena ditentang oleh warga setempat dan kalangan gereja.

Cekoslovakia sendiri baru mengakui dan menerima legalistas agama Islam pada tahun 2004. Meski demikian, komunitas Muslim di negeri ini sejak tahun 1991 sudah mendirikan wadah organisasi Islamic Foundation. Sekarang, sudah banyak organisasi Muslim yang dibentuk berbagai komunitas Muslim di Ceko. Salah satunya Islamic Community yang didirikan oleh Mohamed Abbas, pemuka masyarakat Muslim dan pengusaha penerbitan yang mencetak buku-buku Islam dan al-Quran dengan terjemahan dalam bahasa Ceko.

Islamic Community kini sedang menggalang dukungan untuk mendapatkan 300 tandatangan agar diakui sebagai organisasi Muslim yang resmi di Ceko. Jika sudah diakui secara resmi, organisasi ini akan menjadi organisasi resmi kedua di Ceko dan dibolehkan melakukan penggalangan dana, mengelola sebuah islamic center, mendirikan sekolah dan setelah 10 tahun bisa mengajukan hak khusus untuk warga Muslim, misalnya memberikan bimbingan rohani di kemiliteran dan di penjara-penjara dan melayani proses pernikahan islami.

Abbas mengatakan, tujuannya mendirikan Islamic Community agar bisa menyatukan seluruh Muslim dari berbagai latar belakang sosial, karena banyak organisasi Muslim yang ada hanya mewakili kalangan Muslim tertentu saja. Ia mengaku optimis bisa mendapatkan 300 tanda tangan sebagai syarat untuk diakui sebagai organisasi Muslim yang resmi.

Membangun Ukhuwah Lewat Internet

Untuk membangun persatuan Muslim di Cekoslovakia, komunitas Muslim di negeri itu juga memanfaatkan fasilitas internet untuk saling berkomunikasi. Seorang mualaf bernama Jitka Cervinkova membuka jaringan "Muslims from Czech Republic" di Facebook.

Jitka yang mengucap dua kalimat syahadat pada bulan September 2008 lalu membuat jaringan di Facebook untuk menjalin komunikasi dengan sesama Muslim di negerinya. "Saya pikir jaringan ini bagus untuk komunitas Muslim agar bisa saling berkomunikasi. Apalagi saya jarang ke masjid di Praha karena lokasinya jauh dari tempat saya tinggal," kata Jitka yang membuat jaringannya pada bulan November.

Ia juga merasakan bahwa jumlah warga Muslim di negerinya tumbuh dengan cepat. "Saya tidak tahu data statistiknya, tapi saya merasakan jumlah anak-anak muda Muslim makin banyak setiap harinya," ujar Jitka.

Lewat jejaring sosial di internet, Jitka bisa mengorganisir acara atau forum diskusi di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa studi Timur Tengah dan bahasa Arab. Jitka dan anggota jejaringnya juga memfasilitasi forum tanya jawab bagi non-Muslim Ceko yang ingin tahu tentang Islam.

"Banyak ide dan proyek yang akan kami selenggarakan. Kami berharap suatu saat bisa menggelar pameran tentang Islam. Kami ingin memperluas dakwah dan menggelar berbagai acara yang bisa memberikan penilaian positif bagi publik tentang Islam," tukas Jitka. (ln/iol)