Ribuan Demonstran Mesir Tuntut Segera Dibentuk Pemerintahan Sipil

Ribuan warga Mesir sekali lagi berdemo di lapangan Pembebasan Kairo untuk menuntut pembentukan pemerintahan sipil.

Lebih dari selusin kelompok oposisi, termasuk jamaah Ikhwanul Muslimin, telah menghadiri aksi yang dijuluki "Jumat Kesatuan dan Permintaan Rakyat," lapor seorang koresponden Press TV.

Para pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun setelah shalat Jumat untuk mendesak segera dibentuknya reformasi sosial.

Para pengunjuk rasa menyerukan untuk perubahan segera dan penggulingan penguasa militer yang telah menggantikan mantan Presiden Hosni Mubarak.

Banyak demonstran mengatakan mereka ingin sebuah negara Islam untuk menggantikan pemerintah militer transisi.

Salah satu tuntutan utama mereka adalah pengadilan secepatnya untuk anggota rezim sebelumnya yang terlibat dalam pembunuhan demonstran selama revolusi.

"Kami pada dasarnya datang ke sini untuk mencapai tuntutan yang semua disepakati, terutama menyidangkan para kriminal. Sudah enam bulan sejak revolusi dan janji-janji pemerintah belum tercapai, kita telah bosan dengan ini semua. Saya hanya bisa melihat janji-janji tiga puluh tahun lalu yang belum dilaksanakan, "dikutip Reuters dari seorang aktivis politik di lapangan Pembebasan Kairo.

Banyak juga mengeluh bahwa warga sipil lebih dahulu diadili pengadilan militer belum mengadili anggota rezim Mubarak yang jelas-jelas bersalah.

Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang Kementerian Dalam Negeri dan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata. Lainnya menghimbau presiden de facto dan Marsekal Hussein Tantawi untuk mundur.

Setelah kejatuhan Mubarak, dewan militer mengambil alih pemerintahan Mesir. Banyak warga Mesir yang percaya militer berusaha untuk menggagalkan revolusi.

Demonstran menyerukan diakhirinya kekuasaan dewan militer dan ingin militer kembali ke barak mereka dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil.(fq/prtv)