Saddam Hussein, Korban Penyiksaan "Gang Penjara" AS

Surat yang ditulis mantan penguasa Irak Saddam Hussein mengungkap kekejaman para "gang penjara" AS dalam melakukan penyiksaan terhadap para tahanan, termasuk pada Saddam Hussein saat masih berada dalam penjara AS.

Surat berisi curahan hati Saddam itu dipublikasikan oleh surat kabar New York Daily News. Surat itu ditemukan diantara 352 arsip rahasia FBI seputar penahanan Saddam Hussein yang harus dipublikasikan untuk kepentingan proses pengadilan kasus tuduhan pelanggaran terhadap kemanusiaan yang ditujukan pada FBI.

Dalam surat yang ditulisnya, Saddam Hussein mengeluhkan penyiksaan fisik dan mental yang diterimanya dari para interogator yang disebut dengan istilah "gang penjara" AS.

"Tak ada sedikit pun bagian tubuh saya bebas dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh para ‘gang penjara’, bekas-bekasnya bahkan masih bisa dilihat di badan saya," tulis Saddam.

Saddam menyebut tempatnya ditahan-yang diyakini berlokasi di bandara internasional Baghdad-sebagai mimpi buruk dimana ia kerap mendengar teriakan para tahanan yang sedang disiksa dan membuatnya tidak bisa tidur.

"Kesempatan saya untuk tidur di tempat ini terbatas dan bahkan sedikit sekali. Saya pikir, tak seorang pun yang masih memiliki perikemanusiaan dan hati yang sensitif bisa tidur di tengah jeritan akibat penyiksaan, bunyi pintu yang berdebam dan suara derit kursi-kursi," tulis Saddam.

Dalam surat yang ditulis pada hari Natal tahun 2003, Saddam mengatakan bahwa selama tiga hari ia hanya tidur tidak lebih dari lima jam. Saddam Hussein ditangkap oleh pasukan AS pada 15 Desember 2003, tak berapa lama setelah jatuhnya Baghdad ke pasukan agresor AS. (ln/aby)