Putra penguasa Libya Muammar Gaddafi mengatakan sudah saatnya untuk melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap pasukan anti-pemerintah pada saat krisis semakin memburuk di negara Afrika Utara tersebut.
Saif al-Islam mengatakan pada hari Kamis kemarin (10/3) bahwa serangan besar-besaran akan segera dilakukan karena sudah tidak ada ruang untuk melakukan negosiasi lebih lanjut dengan pasukan oposisi, menurut laporan Reuters.
Pada hari Kamis kemarin, pesawat tempur Libya meluncurkan serangan berat pada posisi pasukan revolusioner di kota pelabuhan minyak utara Ras Lanuf, sebagai serangan balasan terhadap pejuang oposisi dalam upaya untuk menghambat laju mereka mendekati benteng Muammar Gaddafi di ibukota Tripoli.
Serangan itu datang pada saat iliter Gaddafi telah menggunakan lebih banyak lahi pesawat tempur udara untuk menyerang para pengunjuk rasa.
Sebelumnya pasukan yang setia kepada Gaddafi mengepung pasukan revolusioner Rabu lalu di kota Zawiyah, terletak 50 kilometer (31 mil) barat Tripoli, dan mengelilingi mereka dengan tank dan penembak jitu di alun-alun utama.
Meningkatnya korban, ancaman kelaparan dan krisis pengungsi telah menjadi alasan pemerintah asing untuk mengadopsi langkah yang tepat melawan rezim Gaddafi.(fq/prtv)
