Saudi: Keputusan Iran Larang Umroh Warganya, Urusan Internal Iran

Sumber kementrian Haji Arab Saudi pada hari Rabu kemarin (3/2) menyatakan bahwa keputusan Teheran untuk menghentikan warga negaranya melakukan Umroh ke Makkah-Madinah merupakan urusan "internal" dalam negeri Iran, dan kementerian Haji Saudi menolak permintaan Iran yang menginginkan perlakuan khusus atau istimewa pagi jamaah umroh asal Iran, seperti dikutip dari kantor berita Saudi (SPA).

Sumber tersebut mengatakan: "Jika Iran ingin menonaktifkan simbol-simbol ritual Islam bagi warga negaranya sendiri, kamu tidak akan turut campur karena hal itu masalah internal Iran," sumber itu juga menekankan bahwa kerajaan Saudi hanya berusaha melakukan semaksimal mungkin potensi mereka dengan memberikan keamanan maksimal dan perawatan bagi para jamaah yang melakukan umroh dari negara-negara muslim tanpa pengecualian."

Sebelumnya pada bulan lalu, para pejabat Iran telah menegaskan bahwa Iran telah menyerukan kepada warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Makkah untuk melaksanakan umroh sebagai bentuk protes atas penanganan polisi agama Saudi yang sangat buruk terhadap jamaah asal Iran.

Abdullah Nasseri seorang pejabat Iran mengatakan kepada media: "Kami telah memutuskan untuk berhenti melakukan umroh karena perlakuan yang sangat buruk yang dilakukan oleh polisi amar ma’ruf nahi munkar Saudi kepada jamaah umroh asal Iran."

Dia menambahkan bahwa keputusan itu sebetulnya telah diambil pada akhir musim umroh di bulan November tahun lalu, di mana para jamaah Iran mendapatkan "perlakuan buruk", dan menurut polisi moral Saudi hal tersebut dibenarkan oleh alasan agama bukan politik.

Nasseri juga menjelaskan bahwa Iran adalah Syi’ah yang memiliki beberapa ritual umroh yang berbeda dengan mayoritas umat Islam dunia.

Perlu dicatat, jamaah haji ataupun umroh asal Iran yang notabene Syi’ah sering melakukan "ritual-ritual" bid’ah dalam melaksanakan ibadah umroh maupun haji, seperti menangis meraung-raung dikuburan salah seorang sahabat atau mengambil tanah kuburan yang konon menurut ajaran agama mereka bisa membawa berkah, dan sebagainya. Hal ini lah yang menjadikan polisi moral atau polisi amar ma’ruh nahi munkar Saudi sering bertindak kasar terhadap ulah dari para jamaah asal Iran.(fq/iol)