Selama Ramadhan Lembaga Amal Filipina Membantu TKW Filipina di Abu Dhabi

Dalam semangat beramal di bulan suci Ramadhan, sebuah kelompok Muslim Filipina, Dewan cahaya Islam untuk Pencerahan (LIFE), telah mengulurkan tangan membantu warga miskin Filipina di sebuah tempat penampungan pekerja wanita di Abu Dhabi.

Sekitar 150 perempuan, 50 di antaranya adalah Muslim, saat ini tinggal di pusat pekerja Filipina di Abu Dhabi.

Para wanita yang kebanyakan menjadi pembantu rumah tangga tersebut menunggu pemulangan ke Filipina karena berbagai alasan.

Beberapa pekerja mengalami konflik keyakinan; sebagian lain karena telah menganggur, dan beberapa dikatakan menderita shock budaya.

"Dukungan kami untuk para wanita ini akan membuat perbedaan selama mereka tinggal di pusat pekerja Filipina," kata Esmail Sorio, ketua kelompok amal yang telah meluncurkan kampanye selama sebulan yang bertema ‘Seruan Ramadhan 2010’.

Kampanye ini merupakan acara tahunan organisasi amal ini, dan sesuatu yang mereka lakukan saat ini setiap tahun, selama 12 tahun terakhir.

Kelompok ini bertujuan untuk membantu yang para PRT yang tertekan karena hak-haknya dibatasi termasuk dalam penyediaan makanan dan kebutuhan dasar.

"Ini adalah pekerjaan sederhana dan tugas kita sebagai Muslim. Kami telah mengumpulkan barang-barang makanan dan pakaian baru dan bekas dari individu yang mau berbaik hati" kata Sorio, menambahkan bahwa pusat pekerja Filipina dijalankan oleh Kantor Perburuhan dari Kedutaan Besar Filipina di Abu Dhabi.

Bulan ini, katanya, menawarkan kesempatan kepada setiap muslim untuk berbagi berkah dengan memberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Filipina meskipun negara non Muslim, namun pemerintahannya cukup ‘care’ terhadap para TKW mereka yang ada di negara-negara Arab yang nasibnya kebanyakan tidak jauh berbeda dengan TKW asal Indonesia. Beberapa tahun lalu, seorang TKW asal Filipina yang divonis hukuman mati oleh pengadilan di negara Arab, dapat terselamatkan oleh campur tangan langsung Presiden Filipina yang bela-belain berkunjung ke negara Arab meminta pembatalan hukuman mati TKW tersebut. Bagaimana dengan pemerintah Indonesia??(fq/gulfnews)