Serangan Bom Gerilya AQAP Hancurkan Kedutaan Besar Iran di Yaman

Police and onlookers gather at the damaged residence of the Iranian ambassador after a car bomb attack in SanaaAl Qaeda di Semenanjung Arab, hari Rabu mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil di rumah duta besar Iran di ibukota Yaman Sanaa.

“Para mujahidin berhasil pagi ini untuk memarkir mobil sarat dengan bahan peledak di dekat rumah duta besar Iran dan meledakkannya di 09:02 (waktu setempat),” kata kelompok mujahidin tersebut dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya.

Sumber-sumber keamanan Yaman menggambarkan pemboman berhasil melukai staf kedutaaan Iran .

Duta Besar Hassan Sayed Nam tidak berada di rumah ketika serangan itu terjadi di distrik diplomatik Hada.

Iran,  negara kekuatan Syiah utama di Timur Tengah, mendukung gerakan pemberontak Syiah Houthi Yaman yang mengambil alih Sanaa pada bulan September dan  menyita sejumlah bagian utara dan tengah negara itu.

Serangan bom pada hari Rabu, adalah pemboman  kedua di ibukota dalam beberapa bulan, nom itu membuat  lubang besar di kediaman duta besar Iran dan puing-puingnya menyebar  melintasi jalan di sekitar lkasi tersebut , menurut saksi media yang diliput media.

Seorang pejabat medis mengatakan 2 warga sipil  Yaman  dan dua tentara tewas. Tujuh belas orang terluka , sebagian besar karyawan dari kementerian perminyakan di gedung sampingnya.

Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), sayap jihad global, mengaku bertanggung jawab atas pemboman di Sanaa pada 9 Oktober ketika  menyerang sebuah pos pemeriksaan Houthi, yang  menewaskan 47 orang Syiah.

AQAP mengutuk pengaruh Iran di perpolitikan Yaman dan menolak kekuasaan politik Houthi, yang telah mengambil alih kota Sanaa setelah berminggu-minggu lakukan demonstrasi anti-pemerintah.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran,  Hossein Amir Abdollahian mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA bahwa Teheran serukan pemerintahan  Yaman untuk “cepat mengidentifikasi dan menghukum para pelaku di balik aksi teroris.”

Di dalam kompleks kedutaan, bendera Iran menutupi beberapa puing-puing yang ditinggalkan oleh ledakan. Bagian dari dinding telah hancur dan pada saat ledakan beberapa pejabat milisi Houthi sedang berada di tempat kejadian. (Arby /Dz)