Seorang pembom bunuh diri mengenakan seragam tentara Afghanistan menewaskan lima tentara asing dan empat tentara Afghanistan dalam serangan terhadap pangkalan militer di padang pasir luas di bagian timur negara itu pada hari Sabtu ini (16/4), korban tewas menjadi jumlah korban tertinggi di pasukan yang dipimpin NATO dalam satu serangan selama beberapa bulan terakhir.
Serangan itu menghantam sebuah pangkalan militer yang baru dibangun di daerah terpencil yang membentang antara Laghman dan provinsi Nangarhar.
Pangkalan itu digunakan untuk Korps 201 tentara Afghanistan, merupakan salah satu instalasi militer terbesar di Afghanistan timur yang semakin bergejolak, kata Nehman Atefi, petugas pers di pangkalan.
"Dalam sebuah ledakan bunuh diri oleh seorang penyerang menggunakan seragam militer di sebuah pangkalan militer, empat tentara tewas dan delapan orang lainnya termasuk empat interpreter terluka," kata juru bicara Departemen Pertahanan Afghanistan Zahir Azimy.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lima tentara asing tewas. Seorang juru bicara mengatakan laporan awal mengindikasikan serangan itu di pangkalan militer Gamberi, di provinsi Laghman.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan email, mengatakan 12 tentara asing dan 14 tentara Afghanistan tewas.
Ia mengatakan pembom itu dari provinsi Daikondi pusat, telah mendaftar sebagai tentara Afghanistan sebulan yang lalu dan meledakkan bahan peledak di sebuah pertemuan antara pasukan Afghanistan dan asing.
Kementerian Pertahanan menolak berkomentar mengenai apakah penyerang adalah seorang prajurit Afghanistan yang sebenarnya, yang akan membuat pembunuhan terbaru dalam serangkaian serangan mematikan oleh anggota pasukan keamanan Afghanistan yang "nakal" terhadap rekan-rekan dan mentor asing mereka.(fq/reu)