Surat kabar Yaman melaporkan bahwa tim peneliti AS menyimpulkan bahwa serangan terhadap Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan stafnya pada 3 Juni lalu selama pelaksanaan shalat Jumat bulan ini, adalah rudal yang dikembangkan oleh AS yang bertujuan untuk melakukan aksi pembunuhan.
Surat kabar itu mengutip pernyataan dari sumber independen pada hari Senin ini (20/6), yang menyatakan bahwa sumber-sumber informasi melaporkan bahwa tim investigasi Amerika telah mengatakan kepada para pejabat Yaman bahwa rudal yang telah digunakan untuk menyerang, sekaligus membantah informasi yang disampaikan intelijen AS bahwa ledakan terjadi di dalam masjid.
"Rudal itu sangat canggih dan masih di luar sirkulasi, dan hanya tersedia di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Rusia."
Surat kabar juga mengutip seorang pejabat Yaman mengatakan penyelidik AS mengatakan kepadanya bahwa rudal yang digunakan untuk menyerang merupakan buatan Amerika untuk pengembangan roket Rusia, dan rudal itu dilengkapi dengan rotor yang bisa membuat lubang kecil di dinding bangunan serta bisa menembus besi tebal, dan kemudian meledak setelah melakukan penetrasi. (fq/islamtoday)
