Seorang pejabat keamanan tinggi Jerman memperingatkan bahwa serangan teror yang baru-baru ini terjadi di Norwegia bisa berfungsi sebagai cetak biru untuk anti-Islam militan lainnya di seluruh Eropa.
"Ini bisa berfungsi sebagai cetak biru untuk para peniru, dari sudut pandang seorang teroris Kristen Anders Breivik telah cermat dan hati-hati mempertimbangkan bagaimana untuk menghindari dari layanan keamanan, ini adalah perhatian ekstrim bagi kita sekarang," kata Alexander Eisvogel, wakil presiden lembaga anti-teroris Jerman dalam sebuah wawancara dengan majalah Der Spiegel.
Anders Behring Breivik, yang membunuh 77 orang dalam serangan bom dan senjata di Norwegia pada 22 Juli, telah meninggalkan manifesto setebal 1.500-halaman di internet tentang bagaimana ia telah merencanakan pertumpahan darah tanpa menarik perhatian banyak polisi.
Menurut manifesto, ia berharap menggunakan aksi pembunuhan sebagai kesempatan "pemasaran" pandangan ekstremisnya.
Breivik menyatakan sikap dan pandangan anti-Islamnya. Dia sebelumnya dinyatakan melakukan beberapa diskusi dengan para anggota Liga Pertahanan Inggris, yang merupakan kelompok rasis dan anti-Muslim yang berbasis di Inggris.
Kamis pekan lalu, polisi Jerman menyita senjata dan amunisi dalam serangan di yang diduga milik kelompok ekstremis sayap kanan di negara bagian selatan Jerman Baden Wuerttemberg.
Banyak analis percaya, Barat begitu terobsesi dengan apa yang mereka sebut ekstrimis Islam sehingga mengabaikan aksi terorisme dari warga negaranya sendiri.(fq/prtv)