Keluarga dari korban tewas dalam kebakaran hutan Desember lalu di Israel telah mencaci maki Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada upacara untuk menghormati korban tewas akibat insiden kebakaran hutan tersebut.
Kemarahan anggota keluarga dari 44 korban kebakaran besar tersebut, memaksa Netanyahu untuk menghentikan pidatonya pada upacara yang diadakan pada hari Rabu kemarin (5/1) di Beit Kibbutz Oren, sebelah utara wilayah pendudukan, Associated Press melaporkan.
Mengutuk penanganan yang buruk dalam merespon bencana, mereka berteriak bahwa perdana menteri Israel harus mengundurkan diri dari jabatannya dan menyebut upacara penghormatan untuk korban tewas sebagai tindakan yang memalukan.
Kerumunan orang marah ini juga mengarahkan frustrasi mereka kepada Menteri Dalam Negeri Eli Yishai yang bertanggung jawab untuk layanan pemadam kebakaran Israel.
Pasukan keamanan terpaksa bergegas ke podium untuk melindungi Netanyahu dengan membentuk sebuah barikade untuk menjaga kerumunan orang yang marah tersebut menjauh dari dirinya, sedangkan Yishai dikawal keluar dari ruang acara.
"Kami akan menemukan kebenaran. Kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan kebenaran,” teriak satu orang dari kerumunan.
Sebelumnya peristiwa yang hampir mirip menimpa menteri pertahanan Israel, Ehud Barak. Dalam sebuah acara di universitas Tel Aviv, Barak yang sedang berpidato tiba-tiba dicaci maki oleh sekelompok orang yang mengutuk tindakannya di Gaza pada agresi Israel di wilayah tersebut. Para pengunjuk rasa mencaci maki Barak dengan menyebut Barak "pembantai anak-anak Gaza."(fq/prtv)