Setelah Bom Bunuh Diri, Pengungsi di Bajaur Terancam Kelaparan

Badan Urusan Pangan Dunia (World Food Program) PBB untuk sementara menghentikan distribusi bantuan pangan ke wilayah pedalaman Pakistan menyusul insiden serangan bom bunuh diri yang menewaskan 45 orang.

Bom bunuh diri terjadi di kota Khair, sebelah barat laut wilayah Bajaur yang berdekatan dengan perbatasan Afghanistan, pada Sabtu (25/12). Pelakunya meledakkan diri di tengah kerumunan warga yang sedang menerima bantuan makanan, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang menyebutnya sebagai serangan "peringatan" karena suku Salarzai yang mendapatkan bantuan makanan itu sebagai pendukung militer Pakistan.

Penghentian bantuan makanan berdampak pada 300.000 warga miskin di pedesaan Pakistan yang sekarang terpaksa harus berjuang mencari makanan sendiri. Juru bicara WFP di Islamabad, Amjad Jamal mengatakan bahwa mereka terus melakukan kontak dengan aparat berwenang di Peshawar dan di Khar agar bisa membuka kembali empat tempat kegiatan WFP di Bajour sesegera mungkin.

"Situasi seperti ini (serangan bom) pernah terjadi, tapi kami selalu melanjutkan operasi kami dalam beberapa jam atau paling lama menunda bantuan selama satu atau dua hari, tergantung pada tingkat ancaman keamanan di wilayah bersangkutan," kata Jamal.

WFP harus menutup sekitar tiga tempat kegiatannya di Bajaur, karena jam malam diberlakukan di wilayah itu setelah insiden serangan bom bunuh diri akhir pekan kemarin. Proyek bantuan makanan PBB di Bajaur diberikan bagi ratusan ribu pengungsi yang menjadi korban pertarungan pasukan militer Pakistan dan kelompok militan Taliban. (ln/bbc)