Setelah Mavi Marmara, Israel akan Menghadang Kapal Rachel Corrie

Meski menuai kutukan dari pelosok dunia, Israel menyatakan tetap akan menghalangi kapal-kapal yang berupaya mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza. Hal tersebut ditegaskan Deputi Menteri Pertahanan Israel Matan Vilnai, Selasa (1/6).

"Kami tidak akan membiarkan kapal-kapal mencapai Jalur Gaza, termasuk bantuan yang akan menjadi ancaman bagi jantung Israel," kata Vilnai.

Pernyataan itu merupakan respon atas pengumuman dari penyelenggaran "Gaza Freedom Flotilla" yang menyatakan akan mengirim kembali dua kapal mesin untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, meski Israel baru saja menyerang konvoi kapal bantuan mereka.

Laporan Radio Militer Israel menyebutkan, kapal MV Rachel Corrie akan masuk ke perairan Gaza pada Rabu (2/6) dan seorang anggota marinir Israel berpangkat Letnan yang tidak disebut namanya, dalam siaran radio militer Israel mengatakan, pihaknya berharap bisa mengambil alih kapal MV Rachel Corrie dengan mudah. Letnan itu juga menegaskan bahwa pasukan Israel sudah "siaga" untuk menghadang kapal Rachel Corrie.

Pernyataan pejabat militer Israel itu menjadi tamparan di tengah kecaman keras, pemanggilan duta besar Israel di berbagai negara dan aksi protes warga dunia terhadap serangan brutal Israel ke kapal Mavi Marmara, salah satu kapal dalam rombongan Freedom Flotilla. Pernyataan itu menunjukkan arogansi Israel dan sikap yang melecehkan seruan dunia agar Israel bertanggung jawab atas serangan brutalnya yang menyebabkan 20 aktivis kemanusiaan internasional tewas. (ln/prtv)