Hersh: Ada 'Tim Pembunuh' di Pemerintahan AS

Wartawan investigasi terkenal di AS, Seymour Hersh mengungkap informasi yang mengejutkan dalam dalam ceramahnya di Universitas Minnesota hari Selasa kemarin.

Apa yang diungkapkan Hersh ibarat "bom" yang bakal menambah panjang skandal kekerasan dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan AS pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush.

Hersh mengungkapkan adanya "lingkaran pembunuh di jajaran eksekutif" militer AS yang berada di bawah kendali langsung Wakil Presiden Dick Cheney. Ia mengungkapkan hal tersebut saat menyampaikan paparan tentang tindakan sewenang-wenang ala Presiden Nixon yang banyak dilakukan oleh para pemimpin AS belakangan ini.

Menurut Hersh, Dick Cheney-wakil presiden masa Presiden Bush-sebenarnya tahu tentang operasi yang dilakukan oleh unit-unit rahasia yang oleh Hersh disebut sebagai "lingkaran pembunuh" itu, namun Cheney sengaja menutu-tutupinya.

Ditanya operasi-operasi intelejen apa saja yang dilakukan diluar hukum, seperti yang terjadi pada skandal Watergate, Hersh mengungkapkan dua operasi aktif yang dilakukan oleh pemerintahan Bush. Salah satunya adalah operasi setelah serangan 11 September 2001.

"Setelah serangan 11 September, CIA terlibat jauh dalam operasi-operasi di dalam negeri yang targetnya adalah orang-orang yang dianggap sebagai musuh negara, tanpa ada payung hukumnya," ungkap Hersh yang memenangkan penghargaan Pulitzer untuk laporan internasionalnya tentang Perang Vietnam berjudul "My Lai Massacre" pada tahun 1970.

Hersh merujuk pada artikel di New York Times edisi hari Selasa yang menurunkan laporan tentang Joint Special Operations Command. Ia menyebut operasi tersebut sebagai bagian dari "sayap khusus dari komunitas operasi khusus di dalam pemerintahan AS yang dilakukan secara independen," dalam arti dilakukan tanpa dasar hukum yang jelas.

"Kongres tidak melakukan penyelidikan karena operasi itu merupakan sebuah ‘lingkaran pembunuh di kalangan eksekutif’ dan berperan cukup penting. Hal ini masih terus terjadi dan terulang lagi," tukas Hersh.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, dengan otoritas yang tanpa batas dibawah kendali Bush, operasi-operasi rahasia itu dilakukan di berbagai negara, mencari orang-orang yang namanya sudah ada dalam daftar, membunuhnya, lalu tim operasi itu pergi begitu saja. Tindakan ini dilakukan tanpa kordinasi dengan duta besar atau kepala CIA di negara tempat perwakilan AS berada.

"Mereka melakukan itu semua dengan mengatasnamakan kita," ujar Hersh.

Hersh juga mengungkapkan bahwa ada beberapa orang yang pernah bertanya padanya,"Anda menyebutnya apa, ketika Anda menginterogasi seseorang dan Anda meninggalkannya dalam keadaan berdarah-darah, tidak mendapatkan perawatan medis, lalu dua hari kemudian orang itu meninggal. Apakah itu pembunuhan? Bagaimana jika Saya dihadapkan pada sebuah komite karena melakukan itu?"

Tapi Hersh menyatakan, ia tidak pernah melihat orang-orang yang menanyakan hal itu padanya diproses secara hukum. Ia juga mengungkapkan, orang-orang yang terlibat dalam operasi rahasia di "lingkaran pembunuh" itu biasanya diambil dari pasukan khusus kemiliteran AS dan terkadang mereka yang terlibat cuma paham bahwa mereka melakukan tugas untuk melindungi Amerika, meski harus membunuh dan menyiksa orang tak berdosa.

Para pejabat AS belum mengeluarkan komentar apapun tentang pernyataan Hersh. Hersh sendiri mengatakan, jika "lingkaran pembunuh" ini diselidiki, bakal makan waktu bertahun-tahun. (ln/prtv/alternet)