Stimulus AS; Pertaruhan Reputasi Obama

Dua pekan setelah Barack Obama memutuskan untuk mengeluarkan stimulus pemulihan ekonomi AS sebesar $819 milyar, realisasi program ini tersendat. Sampai saat ini, dana ini belum juga turun, dikarenakan memang tidak adanya talangan dana sebesar itu.

Obama pun kelihatan ketar-ketir. Ia mendesak Kongres agar segera memberi lampu hijau pada rencana stimulus ini. "Penundaan hanya membuat ekonomi AS semakin buruk!" tandasnya dalam konferensi pers. Walaupun telah mendapat persetujuan dari Blue Dog Coalition, dan Senat pun juga akhirnya ikut dengan kebijakan Obama, namun kenyataannya, anggota Senat tidak serta merta langsung mengucurkan dana.

Saat ini Senat masih berkutat dalam diskusi yang alot. Voting yang dilakukan menghasilkan suara 61 melawan 36. Adanya ketidaksetujuan ini menunjukan kondisi bahwa tidak semuanya pihak di AS setuju dengan keputusan Obama ini. Jika saja dalam waktu dekat ini anggaran dana stimulus ini tidak segera keluar, maka Obama, mengeluarkan ‘ancaman’, ekonomi AS akan mengalami krisis dalam waktu 60 tahun ke depan. Sekadar gambaran, untuk bulan Januari saja, sebanyak 600.000 orang diberhentikan kerja dan menambah jumlah pengangguran di negeri itu.

Dalam waktu beberapa hari ini, Obama telah terjun langsung ke beberapa negara bagian AS seperti Fort Myers, Florida, Peoria, Illinois dan lainnya, untuk meminta dukungan kepada rakyat dan para pejabat AS. Alasan yang membuat rencana stimulus ini tidak berjalan lancar adalah AS sama sekali tidak mempunyai dana cash sebanyak itu, dan antara Gedung Putih dan Senat masih tidak sejalan tentang penggunaan dana itu. Ditambah lagi negara-negara Eropa enggan memberikan dana talangan untuk rencana ini.

Rencana stimulus ini, tak pelak, menjadi pertaruhan reputasi Obama di awal karirnya. (sa/bbc)