Sudan Bebaskan Tokoh Oposisi Hassan Al-Turobi

Otoritas Sudan hari rabu kemarin membebaskan pemimpin oposisi Islam Hassan al-Turabi satu setengah bulan setelah dirinya ditangkapa dan partainya dibubarkan pemerintah.

Dikelilingi oleh wartawan dan para pendukungnya di rumahnya setelah dibebaskan, Hassan Turabi mengatakan bahwa memang dirinya harus dibebaskan karena tidak ada alasan yang jelas dalam penangkapan dirinya.

"Tidak ada legalitas atau prosedur hukum yang diikuti dalam penangkapan saya," katanya kepada Reuters Rabu kemarin (30/6).

Turabi, pemimpin Partai Kongres Rakyat, ditangkap pertengahan Mei saat petugas keamanan membawanya dari rumahnya. Beberapa jam kemudian, pihak berwenang menyita surat kabar partainya Rai al-Shaab dan menangkap pimpinan redaksi surat kabarnya, Abuzerr Ali al-Amin dari rumahnya. Amin kemudian dituduh terlibat dalam aksi terorisme dan spionase.

Penangkapan Turabi menimbulkan kemarahan pihak oposisi dan anggota partai kongres rakyat. Mereka menggelar aksi protes menuntut pembebasan Turabi, menyanyikan slogan-slogan anti-pemerintah, dan menyerukan untuk menjatuhkan rezim Presiden Umar Hassan al-Bashir.

Turabi (78 tahun) awalnya dekat dengan presiden Umar Bashir yang pada kenyataannya merupakan mentor Umar Bashir sendiri, sampai akhirnya mereka pecah kongsi dan berpisah pada tahun 1999 dan Turabi membentuk partai oposisi utama negara itu.

Sejak itu, Turabi ditangkap beberapa kali. Turabi terakhir ditahan pada Januari 2009 setelah ia mendesak Bashir untuk menyerahkan diri ke Mahkamah Pidana Internasional.

Menurut pihak berwenang Sudan, Turabi ditangkap karena ia diduga memimpin serangan pemberontak di Darfur yang dilanda perang berkepanjangan.

Hubungan antara Bashir dan Turabi semakin tegang ketika dirinya mengecam pemilihan nasional April lalu sebagai penipuan dan bersumpah bahwa partainya tidak akan bergabung dengan setiap pemerintah di masa mendatang.

Menurut Turabi, pernyataannya tentang adanya surat suara yang dicurangi merupakan alasan utama di balik penangkapannya.

"Mereka pikir itu adalah contoh buruk bagi seseorang untuk melaksanakan kebebasan mereka. Justru hal ini akan mendorong orang lain melakukannya juga, "katanya.

Partainya Turabi dalam pemilu lalu menerjunkan calon, Abdallah Deng Nial, dalam pemilihan presiden untuk berdiri melawan Bashir.

Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Suna bahwa Bashir-lah yang memerintahkan pembebasan Turabi pada hari yang menandai peringatan perebutan kekuasaan dalam sebuah kudeta yang didukung oleh Turabi beberapa tahun yang lalu.(fq/aby)