Suriah Tolak Syarat Perdamaian Israel

Suriah menyatakan tidak akan menerima persyaratan yang meminta negara itu memutuskan hubungan dengan negara lain. Pernyataan itu menjawab permintaan Israel yang mensyaratkan pemutusan hubungan Suriah dengan Iran, jika ingin memulihkan hubungan dengan rejim Zionis tersebut.

Surat kabar pemerintah Suriah Tishrin dalam editorialnya menuliskan, "Suriah menolak semua persyaratan terkait hubungannya dengan rakyat dan negara lain, termasuk dengan Iran. Damaskus tidak akan berkompromi dalam masalah ini."

Seperti diberitakan, pada Rabu pekan kemarin, pihak Suriah maupun Israel mengakui bahwa delegasi masing-masing telah memulai babak baru pembicaraan damai yang dilakukan terpisah dengan mediasi Turki. Menteri Perumahan Israel Zeev Boim mengatakan, perdamaian dengan Suriah bisa dicapai hanya jika Suriah menghentikan dukungannya pada Hizbullah di Libanon dan tidak lagi "bergantung secara strategis pada Iran." Israel juga menginginkan Suriah untuk tidak lagi memberikan dukungan pada para pejuang Palestina.

Surat kabar Tishrin mengatakan, Suriah tidak peduli dengan kebijakan Israel tapi peduli dengan perdamaian dan Suriah akan meraih perdamaian itu dengan menempuh jalur yang paling singkat. Namun hubungan Suriah dengan negara dan pihak lain, tidak bisa diganggu gugat. Suriah juga tetap menginginkan negosiasi dengan Israel harus berdasarkan pada prinsip pengembalian Dataran Tinggi Golan dengan cara yang damai. (ln/mol)