Publik AS makin banyak yang tidak percaya lagi dengan pemberitaan di media massa di negaranya. Mereka menilai berita-berita yang dimuat media tidak akurat dan bias.
Hasil survei yang dilakukan Pew Research Center for the People and the Press sepanjang bulan Juli lalu, mengungkap fakta tersebut. Hanya 29 persen dari 1.506 responden yang secara umum masih mempercayai pemberitaan di media massa AS. Sedangkan 63 persen responden menilai berita-berita yang dimuat tidak akurat. Ketidakpercayaan ini, menurut Pew, meningkat 34 persen dibandingkan hasil survei yang dilakukan tahun 1985 lalu.
Sebanyak 65 persen responden juga menilai pers AS bias dalam menyajikan informasi. Angka itu lebih tinggi dari hasil survei tahun 1985 yang hanya 45 persen. Cuma 26 persen responden yang mengatakan bahwa media massa masih hati-hati dalam menyajikan laporannya ke publik dan tidak bias politik.
Sementara itu, 74 persen responden menilai media massa cenderung berpihak dalam memberitakan isu-isu politik dan sosial. Hanya 18 persen yang menilai pemberitaan di media AS cukup berimbang.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa televisi masih menjadi pilihan mayoritas publik AS-sekitar 71 persen- untuk mendapatkan informasi nasional maupun internasional. 42 persen responden mengakses berita dari internet dan 33 persen yang mencari informasi dari media cetak. (ln/iol/yn)