Syeikh Salafi Lebanon : Perang Melawan Razim Assad dan Hizbullah Adalah Kewajiban Jihad Fi Sabilillah

Syekh Ahmad al-Asir, Syeikh Salafi Lebanon, serukan para pengikutnya untuk bergabung dengan mujahidin Suriah melawan pasukan Bashar al-Assad dan Hezbollah Lebanon.

Syeikh Ahmad katakan ,’Perang melawan rezim Assad adalah “kewajiban jihad.”

“Akhir-akhir ini, kita telah melihat orang-orang kami [Sunni] di wilayah Qusayr mengalami kekerasan, pembunuhan dan pembantaian oleh tangan Hizb Iran,” kata Assir dalam sebuah wawancara yang disiarkan Selasa. “Kami menemukan bahwa itu adalah tugas yang wajib buat kami untuk menjemput panggilan Islam menuju kemenangan.”

“Satu setengah tahun yang lalu, kita mengatakan bahwa para anggota Hizb Iran mengambil bagian dalam menekan pemberontakan di Suriah dan pembunuhan [Sunni] di Suriah,” kata Assir.

“Kami meminta negara Lebanon untuk campur tangan [dan menghentikan mereka], bagaimanapun, dominasi Hizbullah di seluruh negeri ini menghendaki untuk hanya diam.”

Dia mengatakan bahwa komunitas internasional tidak melakukan apa-apa tentang dua tahun krisis Suriah, walau lebih dari 70.000 orang telah tewas.

“Sekarang tidak ada pilihan lain selain untuk membela diri kami sendiri di Suriah,” kata Assir.

Oposisi Suriah dan kelompok pemantau menuduh Hizbullah yang didukung Iran mengirimkan milisi  elit untuk berperang bersama pasukan rezim Assad di Qusayr, wilayah provinsi Homs Suriah tengah, dekat perbatasan Lebanon.

Dalam khotbahnya pada hari Senin, ulama Sunni mengatakan: “Nasrallah dan Shabiha nya telah mengambil keputusan untuk masuk ke daerah-daerah tersebut [Qusayr] untuk pembantaian orang-orang tertindas di sana.”

“Ada kewajiban agama pada setiap Muslim yang mampu melakukannya … untuk masuk ke Suriah untuk membela rakyatnya, masjid dan tempat suci agama, terutama di Homs dan Qusayr. ”

Dia mengatakan pidatonya terutama ditujukan untuk “penduduk di daerah perbatasan,” tetapi menambahkan: “. Fatwa ini [keputusan agama] mempengaruhi kita semua, terutama mereka yang memiliki pengalaman militer”

Sementara itu, di kota utara Lebanon Tripoli,  Sheikh Sunni Salem al-Rafii, menggemakan panggilan Assir itu.

“Kami juga memiliki orang-orang kita di Qusayr dan Tal Kalakh,” katanya dalam menanggapi pernyataan Hizbullah bahwa mereka berada di Suriah untuk membela Syiah Lebanon.

“Panggilan kami untuk berjihad akan berhenti setelah Hizbullah menarik diri dari Suriah,” tambah Rafii. (Arby/Dz)