Ditekan Barat, Karzai Menunda Tutup Jasa Keamanan Swasta di Afghanistan

Presiden Hamid Karzai telah memperpanjang tenggang waktu yang diberikan kepada perusahaan keamanan swasta untuk mengakhiri operasi mereka di Afghanistan dalam waktu setidaknya dua bulan.

Sebuah komite akan memantau sampai tanggal 15 November dengan menyusun jadwal waktu bagi perusahaan keamanan swasta untuk menutup diri. Setelah jadwal ini disetujui, perusahaan keamanan swasta akan diberikan maksimum 90 hari untuk membubarkan diri, lapor BBC pada hari Rabu kemarin (27/10).

Karzai telah menetapkan batas waktu 17 Desember untuk penutupan perusahaan keamanan yang ada di Afghanistan pada bulan Agustus lalu. Namun adanya tekanan diplomatik yang intens telah membuatnya mempertimbangkan kembali keputusannya, menurut analisa Washington post.

Perusahaan keamanan swasta di Afghanistan menyediakan penjaga untuk segala hal bagi staf kedutaan besar dan badan-badan yang akan memasok konvoi bahan bantuan serta juga menjaga pangkalan militer AS.

Sebelumnya Karzai berjanji untuk membatasi operasi perusahaan-perusahaan keamanan swasta ini tahun lalu, karena menurutnya mereka telah menjadi sistem keamanan paralel dan dengan demikian telah merongrong perkembangan pasukan pemerintah Afghanistan.

Karena kurangnya regulasi keterlibatan perusahaan swasta dalam pengamanan tokoh penting dan banyaknya insiden lainnya, memunculkan pertanyaan bahkan di Senat AS.

Karzai mengklaim perusahaan keamanan swasta telah membuat hukum bagi diri mereka sendiri, menciptakan ketidakstabilan dan merupakan penyebab kematian warga sipil Afghanistan.

Upaya Presiden Afghanistan menutup perusahaan keamanan swasta yang terkenal di masyarakat karena arogannya itu, menimbulkan tekanan dari pihak barat. Masyarakat internasional masih tergantung pada kontraktor keamanan swasta, seperti halnya proyek bantuan. Ratusan juta dolar dalam rencana pembangunan akan hilang jika perusahaan keamanan swasta pergi dari Afghanistan.

Sejumlah menteri pemerintah Afghanistan juga telah memperingatkan Karzai bahwa negara akan terhenti jika perusahaan keamanan swasta itu tiba-tiba dihapus dari Afghanistan.

Diperkirakan sekita 40.000 warga Afghanistan bekerja untuk perusahaan keamanan swasta, mereka telah didorong untuk bergabung dengan tentara Afghanistan atau kekuatan polisi. Tetapi banyak yang enggan bergabung karena sulitnya pemerintah Karzai membayar gaji mereka dan belum lagi kondisi kerja yang berbahaya.

Karzai berada di bawah tekanan kuat untuk memperpanjang batas waktu untuk memungkinkan organisasi-organisasi asing untuk mencari alternatif lain.

Kontraktor yang bekerja untuk kedutaan besar internasional dan melindungi pangkalan militer asing dibebaskan dari larangan yang diusulkan olehnya.(fq/prtv)