Taliban Ancam Paus Untuk Segera Hentikan Pemurtadan di Afghanistan

Dalam sebuah pernyataannya Kamis kemarin yang tercantum dalam situs resmi mereka, Taliban mengancam akan melakukan sebuah tindakan ‘kasar’ jika Paus Benedictus XVI tidak segera mencegah dan menghentikan tindakan pemurtadan yang dilakukan di Afghanistan.

Pesan yang terdapat di dalam web mereka tersebut juga memperlihatkan cuplikan sebuah video yang diambil dari saluran TV Al-Jazira minggu ini yang menampilkan sekelompok tentara Nasrani melakukan aksi pemurtadan diluar pusat kota Kabul sambil membagi-bagikan injil berbahasa Pashtun.

"Kami akan mengirimkan pesan penting secara personal kepada Paus Benedictus XVI yang merupakan pimpinan Vatikan," kata pesan yang terdapat dalam web resmi mereka.

"Jika dia tidak segera menghentikan tindakan bodoh dan tidak merasa bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan tentara Salib dan LSM di Afghanistan, maka kami akan melakukan tindakan yang keras terhadap mereka."

"Rakyat Afghan sangat terganggu dengan tindakan kristenisasi ini," kata pesan tersebut.

"Pesan itu juga menyatakan bahwa puluhan misionaris Kristen melakukan tindakan pemurtadan di Afghanistan dengan kedok misi kemanusiaan melalui LSM-LSM.

Dikatakan juga bahwa LSM-LSM ini berkerjasama langsung dengan AS dan pasukan-pasukan asing yang berada di Afghanistan.

"Mereka mengambil keuntungan dari kemiskinan rakyat dan perang di Afghanistan dengan melakukan kristenisasi lewat pasukan asing serta LSM kemanusiaan yang berada di Afghanistan.

Taliban mengambil contoh kasus murtadnya Abdul Rahman yang dari Islam pindah ke Nasrani dan mendapatkan suaka di Itali serta tertangkapnya 23 orang misionaris Korea Selatan oleh taliban pada bulan Juli 2007 yang lalu.

Taliban juga menyerukan kepada rakyat Afghan khususnya para pemimpin agama dan cendekiawan untuk mencegah dan menangkal serangan pemurtadan sejak mantan presiden AS George W Bush mengatakan bahwa perang salib baru saja dimulai.

Para tokoh agama dan Mujahidin harus mengawasi pergerakan para musuh Islam dan serangan dari para Salibis dan mencegah mereka melakukan tindakan kristenisasi dan propaganda Kristen di bumi Islam Afghanistan, kata pesan yang terdapat dalam web resmi Taliban tersebut.

"Seluruh pendukung rezim Hamid Karzai khususnya dewan pengadilan dan kementerian urusan Islam harus meminta maaf dan mengutuk tindakan para Salibis itu.

Mencoba memurtadkan umat Islam ke agama lain merupakan sebuah tindakan kejahatan di Afghanistan.(fq/aki)