Tanggapan Hizb ut Tahrir atas Konflik Mesir

atlet mesirWahai Muslimah Mesir! Harapan Anda untuk Hidup dengan Islam Tidak Akan Bisa Diwujudkan Kecuali oleh Tegaknya Khilafah!

 

Reuters dan Al-Jazeera melaporkan bahwa pada hari Minggu, 21 Juli, sejumlah besar perempuan berdemonstrasi di Kairo untuk memprotes pembunuhan tiga wanita pada Jumat, 19 Juli, selama demonstrasi pro-Mursi di kota Mansurah. Para demonstran perempuan juga menuntut pimpinan militer Mesir untuk mengembalikan status kepresidenan Mursi. Tewasnya para perempuan terjadi selama bentrokan antara pendukung presiden terguling itu dan lawan-lawannya.

 

Divisi Muslimah Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir (The Women’s Section of The Central Media Office of Hizb ut Tahrir) memberi pernyataan sebagai berikut dalam menanggapi insiden ini dan perkembangan politik di Mesir yang mengkhawatirkan:

(1) Kami sangat mengutuk pembunuhan dan penumpahan darah seluruh umat Islam yang tidak bersalah. Islam membenci, mencela, dan sekaligus melarang kekerasan antara Muslim dalam kondisi apapun. Nabi (saw​​) bersabda, سباب المسلم فسق وقتاله كفر “Mencaci orang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu kekufuran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

(2) Kami menyampaikan kepada saudari-saudari tercinta kami di Mesir, harapan Anda untuk hidup dan memerintah dengan hukum-hukum Islam benar-benar mulia. Namun hal itu tidak akan pernah terwujud melalui keterlibatan dalam sistem sekuler yang terbukti lagi-lagi telah menunjukkan dirinya sebagai penjaga dan perisai bagi rezim Kufur, dan hanya melayani dan melestarikan kepentingan kaum sekuler dan hokum-hukum mereka. Anda adalah hamba Allah (swt) yang taat, yang sangat mencintai agama Anda. Jadi janganlah Anda terima sistem demokrasi kufur yang secara fundamental bertentangan dengan keimanan Anda sebagai seorang mukmin, karena sistem ini menempatkan manusia sebagi Pembuat Hukum, menggantikan hukum-hukum Allah (swt).

 

(3) Pandangan Islam tentang legitimasi politik seorang penguasa tidak hanya didasarkan pada keterpilihan ke dalam kekuasaan, melainkan untuk menjalankan pemerintahan secara eksklusif hanya dengan Islam. Prinsip Islam ini membuat pemimpin illegitimate seperti Adly Mansour harus dienyahkan, sekaligus mengkonfirmasi bahwa selama ini Morsi memang tidak memerintah dengan Islam. Karena telahmenyokong sistem republik sekuler, juga telah mempertahankan perjanjian tidak Islami dengan (Israel). Lebih jauh lagi, demokrasi telah terbukti menjadi pisau yang menusuk dari belakang bagi umat ini. Demokrasi adalah sebuah sistem cacat yang telah gagal menjaga stabilitas ekonomi, martabat, dan keamanan bagi Muslim Mesir dan seluruh kaum muslimin di seluruh dunia; sebuah sistem pemecah belah yang telah memicu perselisihan di antara masyarakat dan telah terbukti tidak mampu menciptakan keharmonisan dan kesatuan dalam masyarakat; sebuah sistem busuk, sebagaimana tampak sekarang di Mesir dan di negara-negara (demokrasi) lain yang tak terhitung jumlahnya, yang dapat dimanipulasi, dibuang, dan digulingkan oleh para pembelanya, sesuai dengan kepentingan politik mereka.

 

(4) Kami mengajak kepada saudari-saudari kami di Mesir untuk menolak demokrasi dan merangkul secara eksklusif seruan perjuangan Khilafah yang merupakan satu-satunya sistem yang akan menerapkan Islam secara menyeluruh dan tidak bertahap, dan akan mengantarkan Anda pada tujuan sejati dari revolusi Anda atas keadilan politik, kemakmuran ekonomi, keamanan, dan martabat. Kami mengajak Anda untuk memberikan dukungan Anda kepada Hizbut Tahrir untuk menegakkan Khilafah, di bawah kepemimpinan mujtahid terkemuka, Sheikh Ata Bin Khalil Abu Al-Rashtah. Hizbut Tahrir adalah partai yang menganut konstitusi Islam murni, dan membawa solusi Islam yang kredibel dan komprehensif untuk seluruh problematika yang menimpa Mesir dan seluruh dunia Islam saat ini, serta telah siap untuk diimplemetasikan sekarang juga.

 

))إِنَّمَا كَانَ قَوۡلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذَا دُعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحۡكُمَ بَيۡنَهُمۡ أَن يَقُولُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَا‌ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ((

“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [TQS An-Nur: 51]

Dr. Nazreen Nawaz

Member of the Central Media Office

of Hizb ut Tahrir