Tel Aviv: Lepaskan Pollard dan Pembangunan Pemukiman Dihentikan

Jonathan Pollard, Agen Israel yang ditahan ASIsrael mempersiapkan perpanjangan pembekuan sebagian kegiatan pembangunan permukiman di tanah Palestina yang diduduki untuk pembebasan seorang di antara mata-mata Tel Aviv yang dipenjarakan di AS.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta AS untuk melepaskan agen mereka, Jonathan Pollard, sebagai pertukaran atas penghentian sementara Tel Aviv terhadap pembangunan permukiman Yahudi, surat kabar Israel The Jerusalem Post menulis pada hari Minggu kemarin (21/11).

Tel Aviv menolak untuk memperpanjang moratorium parsial 10 bulan pada tanggal 26 September yang telah kedaluwarsa, sehingga memutus pembicaraan langsung dengan Otorita Palestina (PA) yang didukung Washington.

Harian The Guardian, mengutip Radio Tentara Israel mengatakan bahwa Netanyahu siap untuk memperpanjang pembekukan parsial untuk tiga bulan sebagai imbalan pembebasan mata-mata mereka yang ditahan AS.

Seorang mantan analis intelijen US Navy, Pollard ditangkap oleh FBI atas tuduhan menjual dokumen rahasia ke Israel, yang kemudian dijual kepada Soviet. Pada tahun 1987, Pollard dihukum karena tindakan spionase dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Dia telah menghabiskan 25 tahun waktunya di penjara, di mana para pemimpin Israel tidak berhasil menekan kebebasannya. Pada tahun 1998, Netanyahu mengatakan bahwa "jika kami menandatangani perjanjian, saya berharap adanya pengampunan untuk Pollard."

Israel dituduh berburu untuk teknologi sipil militer dan dapat digunakan secara dobel di negara AS melalui kegiatan spionase dengan impunitas.

Mantan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) Philip Giraldi mengatakan pengaruh besar lobi Israel telah mencegah Washington dari menangani isu mata-mata Tel Aviv, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Sementara masing-masing pihak memiliki penilaiain yang lain sebagai sekutu terkuat strategis, hubungan antara kedua negara ini secara historis telah berulang kali dirusak karena beberapa insiden, yang melibatkan mata-mata Israel.

Pada tahun 2008, AS menangkap seorang warga Amerika yang dicurigai menjadi mata-mata untuk Israel.

Ben-Ami Kadish telah memberikan Israel rahasia senjata nuklir, jet tempur dan rudal pada 1980-an. Kasus ini terkait dengan yang Pollard.(fq/prtv)