Terlibat Korupsi, PM Israel Ehud Olmert Tolak Mundur

Surat kabar Israel Hayom edisi Kamis (29/5) memuat hasil polling yang menunjukkan bahwa 70 persen dari 500 responden polling menginginkan perdana menteri mereka Ehud Olmert mundur dari jabatannya terkait dugaan bahwa Olmert melakukan korupsi. Hanya 17 persen responden yang menyatakan Olmert tidak perlu mundur, sedangkan 13 persen responden tidak memberikan pendapat.

Ditanya opsi apa yang mereka inginkan jika Olmert mundur, 62 responden menginginkan digelarnya pemilihan umum dan 25 responden menginginkan pembentukan formasi baru di pemerintahan.

Selama menjabat sebagai perdana menteri Israel sejak tahun 2006, Olmert sudah lebih dari tiga kali diperiksa polisi atas dugaan terlibat dalam berbagai kasus korupsi mulai dari penyalahgunaan jabatan, konflik kepentingan dan penipuan dalam sejumlah transaksi properti.

Kali ini Olmert kembali berurusan dengan kepolisian setelah Morris Talansky, seorang ahli keuangan Yahudi-Amerika berusia 75 tahun memberikan testimoni di pengadilan Yerusalem bahwa dia memberikan uang tunai pada Olmert sebesar 150 ribu dollar. Uang itu diberikan selama 14 tahun ketika Olmert masih menjabat sebagai walikota Yerusalem sampai menjadi perdana menteri tahun 2006.

Atas kasus ini, parat anti-korupsi di Israel sudah dua kali memeriksa Olmert. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mendesak Olmert agar mengundurkan diri selama masa pemeriksaan. Namun Olmert menolak desakan itu. (ln/al-arby)