Terus Dikepung Pasukan Syiah, Puluhan Warga Sipil Suriah Yang Kelaparan Temui Ajal

5 foto suriah - melihat langit suriahEramuslim.com – Sebanyak 23 warga sipil Suriah di Madaya, kota yang dikepung pasukan rejim Bashar Assad dan Hizbullah, mati kelaparan dalam satu bulan terakhir.

Komite Kesehatan Madaya mengatakan korban kelaparan terdiri dari enam anak. Mereka tewas sepanjang Desember 2015.

Mengutip sejumlah sumber, Anadolu Agency memberitakan warga kekurangan kebutuhan dasar setelah rejim Assad dan milisi Hizbullah menanam ranjau di sekujur pinggir kota.

Delapan orang tewas terkena ranjau ketika mencoba melarikan diri dari kota yang terkepung.

Kondisi masyarakat sipil di kota itu kian memburuk saat musim dingin. Mereka hidup tanpa listrik, dan banyak orang menggunakan kayu dari rumah yang runtuh untuk kebutuhan pemanasan.

Harga bahan pangan naik sejak blokade diberlakukan. Satu kilogram beras, misalnya, dijual dengan harga 115 dolar AS atau Rp 1,5 juta.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington mengetahui situasi ini.

“Bashar Assad menggunakan kelaparan penduduk sebagai alat perang. Itu perbuatan tercela,” ujar John Kirby, juru bicara Deplu AS.

Menurut Kirby, situasi korban membuktikan kebrutalan dan kurangnya legitimasi rejim Assad.

Samir Tateen, anggota lokal Komite Koordinasi Suriah, mengatakan jumlah korban kelaparan bukan 23 tapi 120. Sebanyak 70 meninggal akibat kelaparan, 60 tewas karena penyakit.

PBB memperkirakan saat ini, sekitar 4,5 juta penduduk Suriah hidup di kawasan sulit dijangkau. Dari jumlah itu, 400 ribu hidup di zona terkepung dan tanpa akses ke pasokan pangan dan kebutuhan dasar.(ts)