Tokoh Muslim Rohingya: Kami Hanya Beri Kartu Putih, Artinya Tidak Punya Hak Apa Pun Kecuali Menanti Ajal

rohingya2Eramuslim.com – Tokoh Muslim Rohingya, Sabtu (30/5) bertemu pejabat pemerintah kota Maungdaw untuk membahas hak pilih minoritas teraniaya dalam pemilihan umum mendatang. Burma Times melaporkan pertemuan dihadiri tokoh-tokoh politik Muslim Rohingya dari USDP, partai berkuasa saat ini.

Tahun 2010, Muslim Rohingya diberi hak memilih. Sebagian besar dari mereka memilih USDP, tapi hanya untuk dikecewakan partai nasionalis Buddhis itu. Kondisi sosial Muslim Rohingya terus memburuk, sampai akhirnya mereka harus lari secara liar dengan perahu dan menjadi korban perdagangan manusia.

Tahun ini, Muslim Rohingya dikeluarkan dari daftar minoritas yang punyak hak pilih dalam referendum konstitusi, setelah para biksu dan nasionalis Buddhis menggelar aksi protes besar-besaran.

Seorang pejabat pemerintah mengatakan pemerintah akan memberikan green card kepada mereka yang bisa membuktikan tinggal di Myanmar. Lebih penting lagi, mereka yang mendapat kartu hijau harus mengidentifikasi diri sebagai Bengali, bukan Muslim Rohingya. Saat ini, green card juga diberikan kepada orang asing yang dinaturalisasi, salah satunya Arakan Hindu. Namun, status mereka masih lebih rendah dari orang Rakhine, pemegang kartu merah, dan berstatus warga negara Myanmar. Sedangkan Muslim Rohingya memegang kartu putih, sebagai identitas untuk minoritas yang tidak punya hak apa pun di Myanmar, kecuali hak tinggal di ghetto atau kamp kematian untuk menunggu ajal. (rz)