Tokoh-tokoh Agama AS Kutuk Rencana Pembakaran Al-Quran pada 9/11

Para pemimpin agama Rabu pagi (8/9) mengutuk suatu kegilaan "anti-Islam" di Amerika Serikat, termasuk adanya rencana oleh sebuah gereja Florida untuk membakar salinan Al-Quran pada 11 September, sebuah tindakan yang oleh seorang jenderal AS dikatakan bisa membahayakan pasukan Amerika di luar negeri.

Pemimpin agama Kristen, Muslim dan pemimpin agama Yahudi mencela kesalahan informasi dan kebencian langsung terhadap Muslim AS yang dihasilkan dari rencana untuk membangun pusat komunitas muslim dan masjid tidak jauh dari lokasi 11 September 2001.

Ketegangan semakin meningkat dengan berbarengannya peringatan 11 September pada hari Sabtu mendatang dan perayaan hari raya Idul Fitri yang diperkirakan akan jatuh pada Jumat ini.

Pemimpin agama, termasuk Uskup Agung Katolik Roma Washington emeritus Kardinal Theodore McCarrick dan Dr Michael Kinnamon dari Dewan Nasional Gereja-gereja, merilis sebuah pernyataan yang mengatakan mereka khawatir dengan hiruk-pikuk anti-Islam dan sangat terkejut dengan adanya pelecehan terhadap sebuah kitab suci.

"Upaya menyerang agama di Amerika Serikat adalah sama saja dengan melakukan kekerasan terhadap kebebasan beragama dari seluruh orang Amerika," kata pemuka agama, termasuk Rabbi David Saperstein, Ketua persatuan untuk Reformasi Yahudi, dan Rabbi Julie Schonfeld dari Asosiasi Rabbi Konservatif .

"Ancaman pembakaran al-Quran pada Sabtu ini adalah pelanggaran yang sangat mengerikan yang menuntut adanya hukuman yang paling kuat atas pelanggaran semua nilai kesopanan dalam kehidupan publik," kata mereka.

Pemerintahan Presiden Barack Obama menegaskan bahwa mereka menyesalkan acara yang direncanakan tersebut, yang oleh juru bicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley digambarkan sebagai "un-American."(fq/aby)