Turki Abaikan Permintaan Israel untuk Cegah Aktivis Berlayar ke Gaza

Turki mengatakan pada hari Kamis kemarin (14/4) bahwa mereka sudah menerima permintaan dari Israel untuk menghentikan para aktivis yang akan kembali berlayar ke Gaza pada peringatan pertama serangan Israel terhadap sebuah kapal Turki, namun mengatakan rencana berlayarnya armada bulan depan ke Gaza bukan menjadi perhatian khusus Ankara.

Turki, sebuah negara Muslim sekuler, telah menjadi sekutu regional yang penting Israel selama lebih dari satu dekade. Setelah serangan mematikan di kapal Mavi Marmara, Turki merenggangkan hubungan dengan Israel dan menuntut Israel meminta maaf dan membayar ganti rugi atas serangan tahun lalu.

Free Gaza Movement, kelompok payung aktivis pro-Palestina, mengatakan bahwa armada kapal mereka diharapkan berlayar pada akhir Mei mendatang dan akan terdiri dari 15 kapal dengan penumpang internasional, termasuk warga Eropa dan Amerika.

Duta Besar Israel untuk Turki, Gaby Levy, meminta pemerintah Turki pada minggu ini untuk membantu menghentikan para aktivis berlayar, mengatakan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza di luar jalur hukum adalah "provokasi," kata seorang pejabat diplomatik Israel kepada Reuters.

Ditanya tentang permintaan Israel itu, seorang pejabat kementerian luar negeri Turki mengatakan kepada Reuters: "Kami mendengarkan pesan yang diberikan oleh pihak Israel dan mengatakan kepada mereka ini merupakan inisiatif masyarakat sipil."

IHH, badan amal Islam Turki yang menjalankan kapal Mavi Marmara yang diserbu oleh pasukan komando Israel, telah mengatakan akan bergabung dengan "Armada Kebebasan II". Mereka juga berencana untuk mengirimkan konvoi sendiri yang dipimpin oleh kapal Marmara Mavi setelah pemilu Turki pada tanggal 12 Juni mendatang.

Seorang pejabat IHH kepada Reuters mengatakan kelompok mereka belum didekati oleh pemerintah Turki atas rencana untuk mengirim armada lain ke Gaza dan menambahkan: "Di Turki pemerintah tidak memberitahu LSM apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan".

Israel juga meminta PBB untuk membantu menghentikan para aktivis berlayar ke Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon bahwa misi kapal diselenggarakan oleh unsur-unsur ekstremis Islam yang bermaksud membawa teroris.(fq/ynet)