Turki Akan Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel?

Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan hubungan Turki-Israel akan semakin rusak kecuali jika Israel meminta maaf atau menerima kesimpulan penyelidikan internasional dalam serangan mematikan terhadap armada kebebasan yang menuju Gaza.

"Turki akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel kecuali Israel meminta maaf atas serangan pasukan komando angkatan laut mereka terhadap konvoi armada kebebasan yang menuju ke Gaza di mana dalam serangan brutal tersebut sembilan orang wargaTurki wafat," kata Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu seperti dikutip media dari pernyataan terbarunya hari Senin ini (5/7).

"Hubungan Turki-Israel akan hancur" kecuali jika Israel meminta maaf atau menerima kesimpulan penyelidikan internasional dalam serangan 31 Mei terhadap armada kebebsan, katanya yang dikutip surat kabar Turki Hurriyet edisi Senin.

Turki sampai sekarang masih keukeuh menyerukan adanya penyelidikan internasional dalam serangan itu namun Davutoglu saat ini sudah tidak menolak pembentukan komisi Israel sendiri untuk menyelidiki serangan tersebut.

"Jika komisi ini menyimpulkan bahwa serangan itu tidak adil dan jika mereka minta maaf, hal itu sudah cukup," katanya, meskipun ia bersikeras bahwa Turki menginginkan adanya kompensasi dari negara Yahudi itu.

Menteri luar negeri Turki ini juga mengatakan bahwa Turki telah menutup wilayah udara untuk semua penerbangan militer maupun sipil Israel sebagai reaksi serangan terhadap kapal Mavi Marmara.

Bagaimanapun, Turki yang merupakan negara muslim dan pemerintahannya dikuasai oleh partai yang berlatar belakang gerakan Islam, sudah sepantasnya memutuskan secara resmi hubungan diplomatik mereka yang telah terjalin sekian puluh tahun dengan pemerintah rezim Zionis Israel, jauh sebelum partai berlatar belakang Islam berkuasa di Turki.(fq/ynet)