Ulama Vs “ulama”, Merilis “Daftar Hitam” Para ulama Pro Kudeta

front ulamaFornt “Ulama Melawan Kudeta” mengumumkan sebuah pernyataan  yang merilis “black list” nama-nama Ulama pemerintahan kudeta dan para pendukungnya. Mereka menyatakan bahwa “ulama-ulama tersebut telah menjual agama mereka dan mengkhianati iman mereka, melanggar jaji mereka dan mengatakan yang tidak benar tentang syari’at.

Front membenarkan telah meletakkan nama-nama tersebut dalam daftar hitam, diantara mereka ada yang berfatwa tetang bolehnya menumpahkan darah tak berdosa, diantara mereka  menyamakan kedudukan beberapa penguasa dan menteri seperti Nabi dan Rasul, dan ada  pula menyelewengkan perkataan dari yang sebenarnya.

Beberapa ulama yang disebut dalam daftar tersebut adalah : Ahmad tayeb Syaikh al-Azhar, Ali Juma’ah mantan mufti Mesir,Muhammad Mukhtar Juma’a menteri wakaf, Syauqi allam Mufti negara, ahmad karimah , saad din al hilali, abdul Fattah Idris, sa’ad Sholih, Dr Abdullah An-najjar Profesor hukum dan anggota komite 50, dan tokoh dakwah salafiyah yasir Barhami, dan beberapa nama lainnya yang selama ini terlihat mendukung pemerintahan kudeta.

Fornt juga menyampaikan bahwa “dilarang secara Syar’i  mengambil dari ulama ini atau meminta fatwa dalam segal urusan Syari’ah, karena mereka telah mencabut gelar ulama dari diri mereka sendiri, seperti penyihir di zaman Fir’aun,  mereka menghiasi kebatilan dengan atas nama agama, ..”

Dalam pernyataan tersebut fornt Ulama juga menyerukan kepada ulama Umat yang sejati, untuk tidak tinggal diam dari penyimpangan terhadap legitimasi ini, dan untuk menjelaskan kepada semua orang tentang kebenaran, Karena Allah akan mempertanyakan tentang ilmunya apa yang telah ia kerjakan dengannya.” (hr/im)