Umat Islam Amerika akan Selenggarakan Sholat Jumat di Capitol Hill

Peristiwa ini akan menjadi peristiwa bersejarah bagi Muslim Amerika, karena sebuah masjid di New Jersey akan mengorganisir acara sholat Jumat di Capitol Hill pada hari Jumat ini (25/9), untuk berdoa bagi jiwa Muslim Amerika dalam satu kesatuan spiritual.

"Situasi dari umat Muslim dan bagaimana mereka dipersepsikan oleh masyarakat pada umumnya masih tidak terlalu baik, dan cara apa yang lebih baik untuk menunjukkan bagaimana kami umat Islam AS selain dengan mengumpulkan umat Islam secara bersama-sama secara damai untuk sholat Jumat dan berdoa?" kata Hassan Abdullah Esq, pimpinan dari masjid Dar-ul-Salaam kepada IOL.

Dia mengharapkan orang-orang dari seluruh negeri untuk datang berbondong-bondong hanya untuk mengambil kesempatan dapat melaksanakan sholat bersama di ibukota negara, menurut perkiraan dan diharapkan akan ada sekitar 50.000 umat Islam AS yang akan hadir pada acara tersebut.

"Hal yang paling kuat yang masyarakat bisa lakukan adalah berdoa bagi satu sama lain," Abdullah menegaskan.

"Ini senjata yang paling kuat di negeri ini."

Fokus hari ini akan berada pada kegiatan sholat Jumat dan spiritualitas, tanpa tokoh besar, tanpa khutbah dari imam ataupun tokoh terkenal muslim, tidak menampilkan tanda-tanda, plakat dan tidak mendorong agenda apapun.

"Kami tidak berurusan dengan kepribadian. Kami ingin kepribadian Nabi Muhammad menjadi tujuan untuk menjadi menyembah Allah."

Bersamaan dengan menyatukan kegiatan Sholat Jummah (Jumat), panitia telah mengundang Sheikh Ahmed Dewidar, Imam dari Masyarakat Islam Mid-Manhattan, dan Sheikh Mohamed Jebril, dua Qari terkemuka, untuk membaca Alquran.

"Kami tidak akan berbicara tentang politik. Kami hanya berkonsentrasi pada Tuhan Yang Maha Esa," kata Syeikh Dewidar, yang pernah berdiri dengan Presiden George W. Bush dan Sekjen PBB Kofi Annan di Ground Zero untuk mengutuk serangan 9 / 11 – kepada IOL.

"Sholat Jumat itu sendiri merupakan kunci dan dorongan utama di balik apa yang kita lakukan. Tidak ada tempat bagi tokoh-tokoh besar dan terkenal pada hari itu. Tokoh utama adalah sholat Jumat, yang mana diharapkan dapat menarik lebih banyak untuk hadir. Dan ide ini juga untuk membuat dan menjelaskan tentang keindahan dari Alquran dan hal Itulah sebabnya saya akan membacanya , "jelasnya.

"Semua orang hanya ingin hal yang sama – hubungan yang baik dengan Allah. Kita perlu sebuah aktivitas damai seperti ini, dan kami menyarankan orang untuk melihat kegiatan ini, untuk mengenali apa yang umat Islam lakukan."

Keanekaragaman

Hassan Abdullah Esq – mendapat ide untuk menyelenggarakan kegiatan ini setelah dirinya pada bulan Juni menonton Presiden Barack Obama berpidato tentang sejarah umat Islam di Kairo.

Setelah itu, ketika membahas pidato Obama dan dengan teman Muslimnya yaitu Imam Muhammad Abdul Malik, kedua orang ini tergerak untuk melakukan sesuatu dalam skala besar.

"Kami ingin untuk bersama-sama pada konsep membawa umat Muslim melakukan perubahan rohani, untuk Tauhid," kata Abdullah.

"Mayoritas umat Islam di negara ini sedang berjuang, membayar pajak, membesarkan anak-anak mereka dan mempraktikkan agama mereka dengan cara terbaik mungkin, dan itu bagian dari Islam yang harus dieksplorasi," jelasnya.

"Kami ingin melakukan sesuatu untuk menunjukkan keragaman dan keIslaman kami."

Namun tidak urung kegiatan sholat Jumat yang akan diselenggarakan ini mendapat tantangan dan ancaman.

Sebuah blog tertentu telah dibuat hanya untuk menyampaikan ketakutan dan kekhawatiran mereka, termasuk seruan untuk mengacaukan acara sholat Jumat dan seruan azan akan diganggu dengan suara lonceng sapi, atau dengan membawa anjing, keledai, dan babi untuk menciptakan keributan.

Satu kelompok, yang menyebut diri mereka "Hentikan Islamisasi dari Amerika," menyamakan kegiatan sholat Jumat ini dengan seruan untuk menegakkan hukum syariah di AS, serta mengklaim acara ini politis, bukan religius.

Tapi blogger lain dan pakar agama dan politik memuji upaya umat Muslim AS ini.

"Ini kedengarannya seperti ide yang bagus dalam dunia yang penuh bekas luka dan orang yang datang bersama-sama ke ibukota negara dalam semangat persatuan, berdoa untuk kesejahteraan mereka dan untuk itu negara dan dunia. Apa alasan untuk tidak mendukung kegiatan ini ? tulis Michael Kessler, seorang kolumnis untuk Washington Post pada rubrik agama.

"Saya ingin [semua orang Amerika] untuk melihat keragaman yang indah dari Islam, dan melihat bagian terpenting dari Islam berkaitan dengan spiritualitas dan Tauhid," kata Hassan Abdullah Esq dengan penuh antusias.

"Saya ingin mereka melihat keragaman dan kesetaraan umat Islam ."(fq/iol)