Unjuk Rasa di Libanon: Mubarak Agen Israel dan AS

Ratusan aktivis di Libanon berunjukrasa menentang pagar baja yang dibangun pemerintah Mesir di perbatasan Gaza. Dalam aksi tersebut mereka membakar bendera AS dan Israel yang diberi gambar foto Presiden Mesir Husni Mubarak.

Aksi unjuk rasa berlangsung di dekat kedutaan besar Mesir di Ibukota Libanon, Beirut. Sekitar 200 orang pengunjuk rasa membawa spanduk yang isinya menyebut Mubarak sebagai agen Israel dan AS. Mereka juga mengusung foto-foto Mubarak yang dibagian dahinya ditambahi gambar Bintang Daud, lambang yang juga terdapat di bendera Israel.

Mesir berdalih pagar itu untuk keperluan keamanan dalam negerinya dan menutup akses penyelundupan senjata ke Gaza. Sejak Israel mundur dari Gaza tahun 2005, Mesir dan Israel menuding Hamas menerima kiriman persenjataan yang diselundupkan melalui terowongan-terowongan bawah tanah yang melintasi perbatasan Gaza-Mesir dan menjadi akses keluar masuk para "militan" dari Gaza ke Mesir.

Tudingan itu dijadikan alasan Mesir dan Israel untuk melakukan serangan bom ke wilayah perbatasan tersebut dengan alasan menghancurkan terowongan-terowongan itu. Padahal terowongan-terowongan tersebut menjadi satu-satunya akses bagi warga Gaza untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari, karena semua perbatasan diblokade oleh Israel.

Tindakan Mesir membangun pagar baja di bawah tanah menuai kecaman negara-negara Arab dan Muslim termasuk dari Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misyaal. Dalam kunjungannya ke Beirut pekan kemarin, Ia mendesak Mesir agar menghentikan pembangunan pagar tersebut. "Benteng-benteng seharusnya dibangun buat musuh, bukan buat saudara-saudara sendiri," kecam Misyaal. (ln/ynet)