Utusan Qatar Tidak Direspon Oleh Sisi

menlu qatarMesir harus melepaskan  tahanan pemimpin Ikhwanul Muslimin untuk membantu menyelesaikan krisis politik menyusul penggulingan Presiden Mohamed Morsi, menteri luar negeri Qatar mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera.

Khaled al-Attiya, salah satu utusan asing terbaru yang  mencoba dan memediasi kekacauan politik di Mesir, kembali ke Doha pada Rabu setelah beberapa hari di Kairo dan mengeluh ia gagal menemui seluruh pihak yang telah dijanjikan untuk melihat.

Mursi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, digulingkan pada tanggal 3 Juli, menyusul protes besar dan kini ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan saat ribuan pendukung kamp keluar di dua lokasi protes di Kairo.

“Keinginan saya untuk saudara-saudara di Mesir adalah untuk melepaskan tahanan politik sesegera mungkin karena mereka adalah kunci utama untuk membuka krisis ini,” katanya.

“Tanpa dialog yang serius dari semua pihak, dan yang paling penting adalah dialog dengan tahanan politik karena mereka adalah unsur utama dalam krisis ini, saya percaya hal-hal akan menjadi sulit.”

Sebelumnya , Qatar memang  menjadi pendukung utama Mesir di bawah kekuasaan Mursi , satu satunya  negara Arab  yang memberikan bantuan keuangan sekitar $ 7 milyar bantuan sebelum Morsi digulingkan, menurut laporan Reuters.

Attiya mengatakan ia telah bertemu dengan wakil pemimpin Ikhwanul Muslimin Khairat El-Shater selama satu jam setengah di penjara. Dia juga bertemu sementara Wakil Presiden Mohammed ElBaradei, tapi ia tidak diijinkan bisa melihat Mursi , bahkan bertemu dengan  panglima militer Jenderal Abdel Fattah El Sisi.

Ia mengatakan , sebelumnya ada kesepakatan bahwa ia akan ditemui semua pihak “tapi keberuntungan kami hanya dapat bertemu dengan  Khairat El-Shater selama kunjungan ini”.Ujarnya kecewa. (Aljazeera/Dz)