Vanunu Sang "whistleblower" Nuklir Israel, Kembali Dibebaskan

Seorang ‘peniup puit’ terkait nuklir Israel yang telah menghabiskan 18 tahun di balik jeruji besi hari Ahad kemarin (8/8) dibebaskan dari penjara setelah menjalani tiga bulan tambahan hukuman penjara karena telah melanggar syarat pembebasannya.

Mordechai Vanunu seorang teknisi di atas reaktor nuklir rahasia Israel di dekat kota gurun Dimona. Pada tahun 1986 ia membawa keluar ratusan gambar yang ia ambil dari dalam reaktor nuklir Israel dan memberikan gambar tersebut ke surat kabar London Sunday Times.

Para pakar menyimpulkan dari informasi dan gambar yang disebarkan oleh Vanunu bahwa Israel memiliki ratusan bom nuklir. Namun Israel tidak pernah mengakui terkait kebijakan resmi dari sikap ambiguitas mereka tentang rincian fasilitas senjata nuklir yang mereka miliki.

Vanunu diculik oleh agen-agen keamanan Israel beberapa minggu setelah publikasi artikelnya dan dibawa ke Israel untuk diadili. Ia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara.

Pada tahun 2004 ia dibebaskan, dan Vanunu dilarang berbicara dengan orang asing, termasuk wartawan. Dia telah ditangkap dan beberapa kali dipenjara sejak itu, karena dianggap melanggar aturan pembebasan bersyaratnya. Dalam kasus terakhir, ia dipenjara tiga bulan karena telah menghubungi wartawan dan orang asing lainnya.

Di samping pembatasan lainnya, Vanunu dilarang meninggalkan Israel. Badan-badan keamanan Israel mengklaim dia masih memiliki informasi yang dapat membahayakan keamanan Israel.

Setelah dibebaskan Minggu kemarin, Vanunu mengatakan, "Semua ini mengganggu saya dengan membebaskan kemudian menangkap saya lagi dan itu adalah masalah Israel, bukan masalah saya."

Dia berbicara dalam bahasa Inggris, saat ia menolak untuk berbicara di depan umum menggunakan bahasa Ibrani.

Vanunu (55 tahun), telah menjadi pahlawan bagi para aktivis anti-senjata nuklir. Ia telah dinominasikan untuk mendapatkan Nobel Perdamaian, meskipun ia meminta namanya dihapus dari daftar calon penerima Nobel, karena Shimon Peres, Presiden Israel sekarang, telah menerima penghargaan tersebut pada tahun 1994. (fq/aby)