Warga Afghanistan Kembali Berdemonstrasi Anti-AS

Warga Afghanistan melancarkan demonstrasi anti-AS di Afghanistan utara untuk memprotes kehadiran militer pimpinan AS di negara yang dilanda perselisihan tersebut.

Warga yang marah berkumpul di dekat pangkalan AS di kota utara Afghanistan Bagram dalam aksi protes mereka di sekitar fasilitas militer itu, seorang koresponden Press TV melaporkan Jumat ini (22/7).

Meningkatnya korban sipil dalam serangan udara pimpinan AS dan operasi darat, terutama serangan malam, telah menyebabkan kemarahan meluas di kalangan rakyat Afghanistan.

Dalam insiden terbaru kekerasan di Afghanistan, pimpinan pasukan asing menewaskan tiga warga sipil, ayah dan dua putranya, dalam serangan malam di kota timur Sayed Abad pada hari Kamis kemarin (21/7).

Warga sipil adalah korban terbesar dari perang Afghanistan. PBB mengatakan bahwa setidaknya 2.777 orang tewas pada 2010, total tertinggi sejak invasi pimpinan AS di negara Asia tersebut pada tahun 2001.

Menurut laporan UPI, perkiraan yang dikembangkan oleh kelompok hak asasi manusia menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas sejak tahun 2001 hanya oleh pasukan ISAF pimpinan AS sebesar 34.000.

Pada saat opini publik di negara-negara Barat terus berkembang terhadap keterlibatan pasukan militer mereka di Afghanistan, kasus NATO dan AS yang memimpin serangan yang mengakibatkan kematian warga sipil telah memicu ketegangan antara pemerintah Afghanistan dan pendukung Barat-nya.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah mengeluarkan beberapa peringatan kepada NATO, menekankan bahwa membunuh warga sipil Afghanistan tidak dapat diterima.(fq/prtv)